3 Kenali 3 Kendali Diabetes Melitus (part I)

Bismillahirrahmaanirrahim, Assalamu’alaikum Waragmatullah Wabarakatuh.

Diabetes melitus atau sering dikenal dengan istilah kencing manis merupakan kelompok penyakit metabolik yang timbul pada seseorang yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin, menurunnya sensitivitas kerja dari hormon insulin, ataupun keduanya.

Bacaan Lainnya

Hormon insulin dibentuk oleh sel pankreas. Pankreas akan mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah untuk membantu memasukkan glukosa ke dalam sel sehingga kadar gula di dalam darah akan bekurang.

Menurut data dari Perkumpulan Endokrinologi (PERKENI) tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Oganization) memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia akan terus melonjak, dari awalnya 4,8 juta orang di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta orang di tahun 2030.

Berdasarkan penyebabnya, diabetes melitus digolongkan menjadi 3 jenis yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, dan diabetes melitus gestasional. Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena kegagalan tubuh dalam memproduksi insulin. Diabetes tipe ini dapat terdeteksi ketika seseorang berusia muda bahkan anak-anak.

Sebagian besar penderitanya kurus dan akan membutuhkan insulin dari luar tubuh terus menerus sepanjang hidupnya.

Diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena kekurangan jumlah insulin yang dapat terjadi karena tubuh yang tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang dihasilkan tidak dapat bekerja dengan optimal karena kurangnya sensitivitas.

Sebanyak 95 persen kasus diabetes adalah diabetes melitus tipe 2. Diabetes tipe ini dapat menyerang pada semua usia namun mayoritas terjadi pada orang yang berusia di atas 30 tahun yang berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang salah.

Sedangkan pada diabetes melitus gestasional terjadi pada wanita hamil yang diakibatkan karena adanya hormon kehamilan yang bekerja berlawanan dengan kerja insulin. Diabetes tipe ini biasanya terjadi pada kehamila trimester kedua dan umumnya menghilang dengan sendirinya setelah proses melahirkan.

Faktor resiko terjadinya penyakit diabetes melitus terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini tidak dapat berdiri dengan sendiri, artinya seseorang akan terkena penyakit diabetes melitus jika kedua faktor tersebut ada dalam dirinya.

Faktor internal adalah faktor yang tidak dapat kita modifikasi dan kita hindari yaitu adanya keturunan yang memiliki penyakit diabetes melitus, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang bisa kita modifikasi dan kita kendalikan untuk dihindari.

Gaya hidup yang salah, pola makan yang salah, dan stress adalah pemicu utama terjadinya penyakit diabetes melitus. Kurangnya aktivitas fisik akan membuat sensitivitas kerja insulin akan berkurang sehingga kerja insulin tidak akan optimal.

Berat badan berlebih cenderung beresiko tinggi mengidap diabetes melitus, namun tetap harus diingat bahwa berat badan berlebih bukanlah fakto utama penyebab diabetes, karena ada banyak orang yang kelebihan berat badan tapi tidak mengidap diabetes dan banyak pula orang dengan berat badan normal yang mengidap diabetes. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *