Perubahan Pada Dewasa

RADARSUKABUMI.com – Dewasa dapat dibagi menjadi 2 fase, dewasa awal berada direntang usia 18 hingga 40 tahun. Dan dewasa akhir atau lansia yaitu orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Masalahnya adalah puncak performa fisik berada pada usia 19 hingga 26 tahun, namun pada akhir dewasa awal mulai nampak penurunan performa fisik.

Salah satunya pada bagian kesehatan yaitu tahu cara mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan, namun tidak menerapkannya terhadap diri sendiri. Maka dari itu contoh yang paling mudah ditemukan adalah tentang obesitas.

Bacaan Lainnya

Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak melanda individu, karena sangat berkaitan dengan meningkatnya risiko terserang penyakit hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskuler, serta berhubungan dengan kesehatan mental.

Faktor yang mempengaruhi obesitas yaitu hereditas (genetik), leptin (protein yang menimbulkan rasa kenyang), set point (jumlah lemak dalam tubuh), dan faktor lingkungan.
Ciri-ciri Dewasa Akhir :

1. Adanya periode kemunduran (fisik & psikologis)
2. Perbedaan individual pada efek menua
3. Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda
4. Berbagai steriotipe orang lanjut usia
5. Sikap sosial terhadap usia lanjut
6. Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas
7. Menua membutuhkan perubahan peran
8. Penyesuaian yang buruk merupakan ciri-ciri usia lanjut
9. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada usia lanjut

Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Akhir:
– Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
– Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan kekurangan income (penghasilan) keluarga
– Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
– Membentuk hungungan dengan orang-orang yang seusia
– Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
– Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes

Selain masalah obesitas, insomnia adalah keluhan yang paling sering dijumpai. Insomnia adalah gangguan tidur dimana seseorang secara terus menerus mengalami kesulitan tidur atau bangun terlalu cepat.

Faktor penyebab insomnia :

  • Stress atau kecemasan seperti didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
  • Depresi. Selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi. Depresi bisa menyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi
  • Kelainan-kelainan kronis. Kelainan tidur seperti tidur apnea, diabetes, sakit ginjal, arthritis atau penyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan untuk tidur.
  • Efek samping pengobatan. Pengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia.
  • Kafein, nikotin. Dan alcohol. Kafein dan nikotin adalah zat stimulant. Alcohol dapat mengacaukan pola tidur anda.
  • Kurang berolahraga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Macam-macam Insomnia :

  • Insomnia Temporer
    Insomnia temporer adalah jenis insomnia yang biasanya hanya berlangsung sangat singkat, yaitu kurang dari satu minggu. Biasanya juga terjadi karena pengaruh lingkungan atau stress.
  • Insomnia Akut
    Biasanya penderitanya akan mengalami gangguan tidur selama kurang dari satu bulan, dan biasanya insomnia akut ditandai dengan penderitanya yang akan tetap mengalami masalah dengan memulai tidur atau dengan mempertahankan tidur meskipun dengan suatu kondisi yang memungkinkan.
  • Insomnia Kronis
    Insomnia jenis ini biasanya akan berlangsung lebih dari satu bulan. Orang dengan gangguan insomnia kronis ini biasanya akan mengalami halusinasi yang sangat parah seperti dapat melihat benda – benda lain seolah – olah bergerak secara slow motion dan mesalah penglihatan ganda yaitu persepsi penglihatan suatu benda tunggal seolah – olah terlihat ganda.

Cara Mengobati Insomnia :

  • Melatih kebiasaan tidur yang baik, dengan waktu yang teratur.
  • Makan makanan yang mengandung protein tinggi sebelum tidur seperti susu hangat dan keju. Kandungan tripofan yang merupakan salah satu unsur senyawa asam amino yang berasal dari protein bisa dicerna yang membantu agar bisa tidur dengan mudah.
  • Hindari tidur siang yang berlebihan
  • Hindari aktivitas yang berlebihan yang bisa meningkatkan dan membangkitkan semangat maupun minat sebelum.
  • Melakukan beberapa latihan gerak pada badan setiap harinya, namun jangan menjelang tidur.
    Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk share Artikel ini kepada kerabat dan keluarga dirumah yaaa,

Salam semakin sehat dari kami, keluarga besar RS Betha Medika.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *