Harga Bawang Bikin Nangis

Aktivitas di Pasar Tradisional Terminal Sukaraja, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, beberapa waktu lalu.

SUKARAJA – Hujan yang terus mengguyur wilayah Sukabumi, berdampak buruk terhadap hasil pertanian. Akibatnya, harga kebutuhan pun merangkak naik selama sepekan ini. Namun pemerintah Kabupaten Sukabumi menilai, kenaikan saat ini masih dalam kewajaran.

Kenaikan harga sayuran ini seperti terjadi di Pasar Tradisional Sukaraja, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja. Seperti pada harga bawang putih yang sebelumnya Rp22 ribu kini menjadi Rp24 ribu perkilogram, sementara harga bawang merah dari Rp26 ribu menjadi Rp32 ribu dan harga cabe rawit dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu perkilogram.

Bacaan Lainnya

“Kenaikan harga komoditas ini dipengaruhi cuaca. Penghasilan petani menurun sehingga pasokan barang pun terbatas,” jelas seorang pedagang, Eko Rahadian (34), warga Kampung Cipaku, Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja kepada Radar Sukabumi, kemarin (12/3).

Kenaikan harga tersebut, sambung Eko, sudah berlangsung sekitar seminggu yang lalu. Ia mengaku terpaksa menaikan harga untuk menghindari kerugian. “Ya kalau gak naik, kami bisa rugi. Tapi Alhamdulillah sih pelanggan juga mengerti,” imbuhnya.

Eko menilai wajar jika harga-harga saat ini mulai naik. Pasalnya dilihat dari intensitas hujan saat ini, Sukabumi sering diguyur hujan sehingga berdampak buruk pada hasil pertanian. “Banyak yang gagal buahnya. Jadi petani juga wajar menaikan harga,” akunya.

Selama ini, Eko mengaku mendapatkan pasokan dari para petani yang ada di wilayah Goalpara, Kecamatan Sukaraja. “Sudah ada satu minggu ini, sayuran yang didistribusikan ke pasar dari petani mengalami penurunan, kemungkinan karena cuaca buruk, sehingga banyak yang gagal panen,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlela mengatakan, pihaknya baru mengetahui harga komoditas tersebut mengalami kenaikan.

Untuk itu, ia berencana akan segera melakukan peninjauan ke setiap Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) pasar tradisional yang ada di Kabupaten Sukabumi. “Namun, jika dilihat dari kenaikan harganya, masih dinilai wajar. Meski begitu, kami akan terus memantau. Ya, jangan sampai kenaikan komoditas itu melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET),” singkatnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *