RSUD Syamsudin Jadi Tempat Pendidikan Pertama

Wakil Walikota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, melakukan penandatanganan MOU dan perjanjian kerja sama dengan Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Senin (11/3).

KOTA SUKABUMI — Universitas Ibnu Khaldun Bogor teken Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH sebagai Rumah Sakit Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Wakil Walikota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, dan Rektor Universitas Ibnu Khaldun Bogor, dr. Bahruddin, di Masjid Al Ikhwan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Senin (11/3).

Bacaan Lainnya

“Ada nuansa baru di RSUD ini dengan sentuhan-sentuhan SDM yang berkualitas. Terlebih ada pendidikan manajemen yang dikhususkan kepada rumah sakit,” aku Andri di sela-sela sambutanya.

Andri juga mengatakan dengan banyaknya jumlah karyawan di RSUD R Syamsudin SH, akan dapat kerjasama yang baik dengan pihak Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Sehingga, nantinya akan meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa Fakultas Kedokterannya.

“Jumlah karyawan di RSUD hampir sebanyak 1.700 orang, yang mana jumlah PNS nya baru kisaran 700 orang. Jadi kita harapkan ada kesempatan bagi yang belum jadi PNS untuk meningkatkan kemampuannya dengan bekerjasama,” katanya.

Selain RSUD Syamsudin SH, Andri berharap adanya kerja sama yang dilakukan Dinas kesehatan Kota Sukabumi serta rumah sakit lain seperti Al Mulk, mengikat kerjasama dengan Pemerintah Kota Sukabumi tentang penyelenggaraan kegiatan akademik pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam pembangunan sumber daya manusia di Kota Sukabumi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUD Syamsudin SH, dr Bahrul Anwar, mengatakan RSUD Syamsudin SH telah menjadi rumah sakit pendidikan. “RSUD Syamsudin sudah menjadi rumah sakit tipe B juga menjadi rumah sakit rujukan regional untuk daerah Jawa Barat,” akunya bangga.

Ia menerangkan salah satu syarat untuk menjadi rumah sakit rujukan adalah harus menjadi rumah sakit pendidikan. “Alhamdulillah pada 2014 rumah sakit kami ditetapkan Kemenkes sebagai rumah sakit pendidikan utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya,” ucap syukurnya kepada Allah Subhana Wa Ta’ala.

Terkait MOU dengan Universitas Ibnu Khaldun Bogor untuk lahan praktik pendidikan mahasiswa jenjang S2, pihak RSUD Syamsudin mengaku sudah menyiapkan sarana dan pra sarana yang cukup untuk praktik.

“Sudah tersedia sebanyak 724 tempat tidur, 600 untuk rawat inap, dan 120 yang non rawat inap, di antaranya untuk ICU, HD, dan ruang-ruang untuk melayani lainnya yang siap digunakan mahasiswa dalam praktik,” terangnya.

Sementara itu, Bahrul membeberkan pihaknya bekerjasama dengan empat Fakultas Kedokteran. “Tiga lainnya, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Jakarta,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya menerima residensi serta bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran untuk jurusan THT.

Sedangkan RSUD Syamsudin disampaikan Bahrul, sudah menjadi mitra mahasiswa S1. (cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *