Keluarga Miskin Ini Tak Dapat Bantuan

TAK DAPAT BANTUAN: Isteri dan anak-anak Herman (44), warga kurang mampu di Kampung Citugu, RT 2/5, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak saat berada di depan rumah.

CIKAKAK – Pemerintah sepertinya harus merubah data penerima bantuan program untuk masyarakat kurang mampu. Pasalnya sampai saat ini, masih ditemukan warga yang benar-benar kurang mampu namun tidak mendapatkan bantuan apa pun.

Seperti keluarga Herman (44), warga Kampung Citugu, RT 2/5, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak. Meskipun kehidupannya sangat kekurangan, namun ia tidak mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, keseharian Herman adalah buruh serabutan. Penghasilannya yang tak menentu, hanya cukup untuk makan bersama empat anak dan isterinya. Itu pun hanya pas-pasan. Bahkan tak sering, ia harus berhutang kepada tetangga supaya bisa mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini tentunya seperti bertolak belakang dengan program yang digaungkan pemerintah untuk masyarakat yang kurang mampu.

Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan juga Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ya, Herman tak satu pun mendapatkan program-program itu.

“Kalau mendengar (bantuan, red) sih sering, tapi kalau mendapatkannya saya belum pernah,” ujar Herman kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Herman mengaku akan dapat penghasilan apabila ada tetangga yang mempekerjakannya. Karena selama ini ia mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap. Namun untuk kebutuhan, tentunya mau tidak mau harus ada setiap hari, ia pun terpaksa harus berhutang dulu supaya bisa memenuhi kebutuhan.

“Ya seperti gali lubang tutp lubang lah, karena kan saya kalau ada yang mempekerjakan berarti saya dapat penghasilan. Ya tau sendiri berapa upahnya kalau kuli serabutan itu. Tapi ya saya terima dan sykuri saja,” imbuhnya.

Pria yang sudah mulai keriput ini mengaku berharap seperti warga lain, yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun ia tidak bisa berbuat banyak, karena selama ini meskipun kondisi kehidupannya sangat memprihatinkan namun belum juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Kalau boleh saya meminta, saya juga ingin mendapatkan bantuan seperti yang lain. Karena memang kehidupan kami sangat terbatas,” pungkasnya.

Sementara itu, tetangga Herman yang juga tokoh pemuda setempat, Untung Saputra (28) mengaku prihatin dengan kehidupan keluarga Herman. Ia mengaku miris, di tengah-tengah banyaknya program pemerintah untuk masyarakat miskin, namun keluarga ini tak kunjung juga mendapatkan bantuan. Baik itu BPNT, PKH ataupun KIS.

“Sepanjang ada program dari pemerintah, Pak Herman ini tidak pernah mendapat bantuan. Padahal jika dilihat dari kondisi ekoniminya, mereka merupakan keluarga tidak mampu dan pantas mendapatkan program-program itu,” paparnya.

Pemuda yang juga sebagai Satkoryon Banser Kecamatan Cikakak ini mengaku sempat mengkonfirmasi kepada pendamping PKH terkait keluarga Herman ini.

Namun mereka berdalih, data warga yang mendapatkan bantuan itu dari pemerintah pusat dengan mengacu pada data beberapa tahun silam.

“Saya merasa program pemerintah ini kurang tepat sasaran. Banyak warga yang mendapatkan bantuan program PKH itu, merupakan warga mampu. Sementara orang miskin tidak mendapatkan bantuan, ya contohnya ini keluarga Pak Herman,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Herman bersama isterinya, Lisda (40) dan empat anaknya tinggal di rumah semi permanen berukuran 4 x 5 meter dan kondisinya memprihatinkan. Selain atap rumah banyak yang bocor, juga kayu penyangganya sudah lapuk dimakan usia. Bahkan salah satu anaknya, kini mengidap penyakit yang diduga tumor dan belum dibawa ke rumah sakit. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *