PKBI Soroti Isu KDP

KOMPAK: Pengurus PKBI Sukabumi program Yes I Do foto bersama usai memberikan pemahaman tentang kekerasan dalam pacaran di Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sukabumi mulai menyoroti kekerasan dalam pacaran (KDP). Lembaga ini menilai, kekerasan berbasis gender tersebut cenderung menyebabkan timbulnya bahaya atau penderitaan fisik, seksual serta psikologis.

Ketua PKBI Sukabumi, Deri Irawan sekaligus pelaksana program Yes I Do mengungkapkan, walaupun pihaknya belum mendapatkan laporan tentang KDP, namun hal itu akan menjadi salah satu isu prioritasnya dalam program YesI Do.

Bacaan Lainnya

“Kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan dalam pacaran juga merupakan bentuk kekerasan berbasis gender. Kekerasan ini tidak berwajah tunggal, artinya dalam sebuah hubungan seringkali terjadi kekerasan. Misalnya kekerasan fisik dan kekerasan psikologis,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (22/1).

Program Yes I Do yang bergerak pada isu pencegahan perkawinan anak, kehamilan tidak diinginkan dan praktik berbahaya pada perempuan ini, para remaja diberikan pemahaman mengenai kekerasan dalam pacaran.

“Berdasarkan data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan tahun 2013 mencatat 21% kasus kekerasan terjadi dalam pacaran dam yang menjadi korban dalam hal ini adalah perempuan. Maka dari itu, sebelum terjadi di Sukabumi kita meminimalisirnya dengan memberikan pemahaman,” bebernya.

Adapun bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran ini, lanjut Deri, yakni mulai dari kekerasan fisik, psikologis, ekonomi, seksual dan tindakan stalking. Seperti mengikuti, membututi dan serangkaian aktivitas yang mengganggu privasi dan membatasi aktivitas sehari-hari pasangan.

“Menghadapi kekerasan dalam pacaran seringkali lebih sulit bagi kita, karena anggapan orang pacaran pasti di dasari rasa cinta. Padahal suatu tindakan dikatakan kekerasan apabila tindakan tersebut sampai melukai seseorang baik secara fisik maupun psikologis,” pungkasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *