Kunker Mentan Jadi Ajang Curhat Petani

Menpan RI, Andi Amran bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat saat mendengarkan curhatan seorang petani jagung terkait kondisi harga yang jauh dari HAP di Kabupaten Sukabumi, di Pusbang Dai, Cikembar, (22/2).

Salah satu solusi untuk menyikapi permasalahan tersebut, Sub Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) dan semua pihak harus turun membelinya. Untuk itu, ia menghimbau kepada para petani agar tidak menjual jagung dengan harga dibawah HAP. “Nanti akan saya perintahkan Bulog agar membeli seluruh jagung para petani di Ciracap dengan harga 3.150 per kilogram,” paparnya.

Apabila nanti Bulog tidak membeli harga jagung dari petani, maka ia memastikan Kepala Bulog akan digantikan oleh pejabat yang berkompeten dalam waktu dekat. “Jika mereka tidak turun kelapangan dan tidak membeli jagung petani, maka dalam waktu satu sampai dua minggu pasti akan diganti Kepala Bulog ini. Untuk itu, kita akan panggil Sub Divrenya untuk menghadap,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Pihaknya berjanji dihadapan ribuan petani, akan menyelesaikan persoalan mengenai penurunan harga jagung tersebut. Sebab, ketahanan pangan sangat berpengaruh terhadap ketahanan negara. Untuk itu, ia menghimbau kepada seluruh stakehoalder jangan menggangu para petani.

“Memang sulit menjadi Menteri Pertanian itu, harga naik di pasti di maki, harga turun di marahi. Bahkan, saya sering mendapatkan ancaman dan diganggu mafia. Meski demikian, di zaman kepemerintahan Jokowi -Jusuf Kalla, ada 782 mafia kita proses sesuai hukum dan digiring ke penjara bersama Satgas Pangan. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada ruang bagi mafia yang ingin mempermainkan warga Indonesia khusunya para petani,” pungkasnya.

Terkait kunjungannya ke Sukabumi, Arman mengaku untuk mengapresiasi terhadap capaian ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan yang diselenggarakan di halaman Pusbangdai Cikembang, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar ini, dihadiri oleh Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, Anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Asmara, Kepala Dinas Pertanian Jawa Barat, Muspida Kabupaten Sukabumi, Gerakan Petani Milenial yang berjumlah 10.000 orang yang teridiri dari para petani, rumah tangga miskin (RTM), santri dan lainnya.

Dalam kunker tersebut, Arman juga melakukan launching ekspor perdana manggis sebanyak 92 ton ke Negara Tiongkok. Juga, menyalurkan bantuan kepada petani dan santri milenial. Dintaranya, bantuan domba untuk 40 kelompok ternak, 400 ekor bibit ayam berikut pakan 8 ton, obat-obatan dan vitamin untuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) santri milenial Pondok Pesantren Nurul Huda, bantuan bibit ayam sebanyak 567.950 ekor untuk 11.359 rumah tangga miskin (RTM), bantuan berupa mangga, durian dan manggis 500 pohon

Selain itu, aneka benih sayuran dan 150 unit pengemasan untuk pengembangan kawasan fasilitasi pasca panen dan pengolahan, kemudian bantuan benih palawija, bantuan mesin traktor roda dua, cultivator dan pompa air.(den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *