“Untuk menghasilkan jagung kering, diperlukan pemanasan dengan cara tradisional selama 2 sampai 3 hari. Untuk tempat saya, hasilnya dua sampai tiga kwintal. Nanti setelah panen, ditanami jagung lagi.
Sebab itu, pemerintah harus turun tangan dan berupaya meningkatkan harga jual di tingkat petani,” pintanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat membenarkan soal penurunan harga jagung saat panen raya tahun ini. Menurutnya, penurnan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Diantarnya, minimnya mesin untuk proses pengeringan jagung. “Dari 47 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, salah satu yang mengeluhkan penurunan harga jagung ini, diantarnya di wilayah Kecamatan Ciracap,” akunya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, penurunan harga jagung yang berada di bawah HAP selain berdampak nyata pada kesejahteraan petani juga dapat menggagalkan visi Nawacita Jokowi.
Apalagi, pesan Presiden Jokowi bahwa petani tidak boleh merugi, harus sejahtera. “Untuk itu, kita akan menyelesaikan persoalan ini sekarang juga dan jangan biarkan masalah ini berlarut-larut. Sebab, jika setiap panen raya harga jagung selalu turun, maka petani akan mengalami kerugian,” tegasnya.