Dorong Kampus NU Berkembang Lebih Cepat

LULUS: Mahasiswa UNU Surakarta mengikuti proses wisuda.

JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan bahwa seluruh perguruan tinggi di bawah Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) harus melakukan percepatan. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas.

Nasir menargetkan PTNU yang saat ini mendapat akreditasi B bisa segera meningkatkan akreditasi A pada lima tahun mendatang. Mereka harus mengejar ketertinggalan dari kampus lain.
“LPTNU harus berkembang lebih cepat. Karena ini baru, jadi harus lebih cepat, lebih kencang,” ujar Nasir melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (19/2).

Bacaan Lainnya

Setidaknya ada dua kampus yang hampir mendekati penilaian akreditasi A, yaitu Universitas Islam Malang (Unisma) dengan nilai 357 dan Universitas NU Surabaya (UNUSA) dengan nilai sekira 340.

Nasir mengaku masih banyak kampus NU yang belum terakreditasi A karena usianya yang masih relatif muda. Namun dirinya optimis PTNU memiliki potensi besar untuk diminati masyarakat lantaran unggul di bidang keagamaan.

Dia yang juga Ketua LPTNU memberikan penghargaan kepada sembilan PTNU yang dinilai maju berdasarkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

Sekretaris LPTNU Lukmanul Khakim mengatakan, sejak LPTNU berdiri, PTNU telah mengalami kemajuan pesat. Jika sebelumnya hanya ada 100 kampus, kini jumlahnya mencapai 217 kampus di seluruh Indonesia. Penerima beasiswa bidikmisi PTNU juga meningkat.

“Tahun 2017 ada 956 mahasiswa, tahun ini 1.465 mahasiswa,” pungkas Lukman. Nama-nama kampus Nahdlatul Ulama itu adalah UNU Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Islam NU Jepara, UNU Lampung, Universitas Sains Al Quran Wonosobo, UNU Al Ghazali Cilacap, UNU Sidoarjo dan UNU Surakarta.

 

(yes)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *