F-Hukatan Kembali Meradang

PERJUANGAN HAK: Sejumlah buruh saat melakukan pamasangan tenda darurat di halaman pintu masuk PT SCG, kemarin (18/2).

GUNUNGGURUH – Puluhan buruh outsourcing PT Siam Cemen Group (SCG) di Jalan Raya Palabuan II, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, merasa kecewa dengan sikap perusahaan karena dinilai tidak komitmen atas kesepakatan yang dibuat kedua belah pihak pada beberapa waktu lalu.

Sebagai bentuk protesnya, para buruh yang tergabung dalam wadah Federasi Kehutanan Industri umum Perkayuan Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (F Hukatan KSBSI) ini langsung memasang tenda di halaman pintu masuk perusahaan, kemarin (18/2).

Bacaan Lainnya

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) F Hukatan KSBSI Kabupaten Sukabumi, Nendar Supriatna mengatakan, aksi pemasangan tenda di lokasi pintu masuk perusahaan ini merupakan salah satu bentuk kekecewaan para buruh kepada PT SCG dan perusahaan outshourcing PT Lina Jaya Persada, PT Matrix Mitra Sentosa, PT Ratu Buana Indonesia dan PT Mandala Kurnia Abadi.

“Empat perusahaan ini merupakan rekanan PT SCG.  Mereka ini sudah berjanji akan mempekerjakan 95 buruh pada 6 Februari 2019 lalu. Namun faktanya, hingga saat ini para buruh ini belum juga dipekerjakan kembali,” jelas Nendar kepada Radar Sukabumi, kemarin (18/2).

Labih lanjut Nendar menjelaskan, emosi para buruh semakin memuncak saat PT SCG mengingkari kesepakatan itu. Bahkan persoalan PHK dari perusahaan juga tidak jelas. “Kami menuntut keadilan bagi buruh. Aksi akan terus berlanjut sampai tuntutan itu direalisasikan,” imbuhnya.

Seorang buruh outsourcing PT SCG, Rois Mubarok (28) warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh mengatakan, para buruh merasa kecewa dengan perusahaan asal Thailand tersebut karena sikap dan manajeman perusahaan dirasa telah mempermaikan para buruh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *