Bisnis Digital Favorit Calon Maba

ILUSTRASI: Perkuliahan.

TANGSEL – Perguruan tinggi akhirnya ikut merespons perkembangan industri masa kini. Khususnya dikaitkan dengan tren revolusi industri 4.0 yang berbasis internet. Wujudnya, antara lain, dibukanya program studi (prodi) kekinian seperti bisnis digital.

Perkembangan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) Suharnomo saat berkunjung ke kampus Universitas Terbuka (UT) di Tangerang Selatan, baru-baru ini. Dia menjelaskan, prodi bisnis digital sudah berjalan satu tahun di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.

“Undip (Universitas Diponegoro, Red) tahun ini (membuka prodi bisnis digital, Red),” kata dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip itu. Dia menuturkan, saat ini rata-rata usia fakultas ekononi (FE) di kampus negeri 60 tahun. Selama itu pula, di FE hanya ada prodi akuntansi, manajemen, dan ilmu pembangunan.

Nah, untuk merespons era revolusi industri 4.0, kampus berupaya ikut menyediakan kebutuhan masyarakat dan industri. Suharnomo menuturkan, prodi baru di Unpad tersebut mendapat respons positif dari masyarakat, bahkan kini menjadi salah satu favorit.

Suharnomo menjelaskan, prodi bisnis digital membutuhkan dosen dengan latar belakang yang khas. Di Undip, misalnya, dosen yang bakal mengampu prodi tersebut umumnya lulusan S-1 jurusan IT kemudian melanjutkan pendidikan ke S-2 atau S-3 ekonomi atau bisnis. Dengan demikian, selain memiliki keahlian di bidang bisnis, dosen tersebut punya kemampuan teknis di bidang IT. Terkait dengan materi kuliah, selain perihal bisnis, ada big data, internet of things (IoT), dan e-marketing.

Rencananya, mulai tahun ini Undip membuka prodi bisnis digital. Sebagai permulaan, prodi itu baru dibuka untuk program sarjana lewat jalur seleksi mandiri. Tidak dibuka dahulu untuk pelamar jalur SNM PTN atau SBM PTN. Terkait dengan perizinan, Suharnomo mengatakan tidak ada persoalan. Sebab, sebagai salah satu PTN badan hukum, Undip diberi keleluasaan untuk membuka prodi baru.

Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat menyatakan siap berkolaborasi dengan AFEBI. Misalnya, memberikan pelatihan teknis untuk menyelenggarakan kuliah jarak jauh (distance learning). Sebab, nanti ada beberapa prodi atau mata kuliah yang diselenggarakan secara online. Dengan begitu, materi tersebut bisa diakses mahasiswa FE di seluruh Indonesia.

 

(wan/c11/oni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *