Januari, Kerugian Bencana Rp 9,4 Miliar

PERGERAKAN TANAH: Kondisi pergerakan tanah yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.

RADARSUKABUMI.com — Memasuki bulan kedua, Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengalami kerugian materi cukup fantastis akibat bencana alam. Tak tanggung-tanggung, dalam waktu singkat itu kerugian mencapai Rp9,4 miliar. Namun beruntung tidak ada korban yang meninggal dunia.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, selama Januari kejadian bencana alam mencapai 125 kejadian. Adapun rinciannya yakni 77 longsor, 18 angin kencang, 16 banjir, 7 kebakaran, 4 pergerakan dan satu lain-lainnya.

Bacaan Lainnya

Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, terdapat beberapa bencana alam pada Januari lalu yang belum terekap yakni bencana di Kampung Garehong dan Kampung Cicadas, Kecamatan Cisolok. “Itu data sementara yang sudah terekap. Kalau dua kejadian tadi masih dalam penghitungan,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi, Kamis (7/2).

Akibat bencana ini, sebanyak 210 jiwa terpaksa mengungsi di rumah sanak saudara terdekat serta di tenda darurat yang disediakan BPBD. Sedangkan yang terdampak sebanyak 22 kepala keluarga dengan 882 jiwa. “Kalau bangunan, itu ada 365 bangunan yang terdampak. 47 bangunan rusak berat, 59 rusak sedang, 91 rusak ringan dan 170 bangunan lainnya masih berpotensi terancam,” ujarnya.

Menurutnya, sejauh ini bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi masih didominasi bencana longsor. Pasalnya, Kabupaten Sukabumi memiliki kerawanan yang sama disetiap daerah. Seperti Kecamatan Cibadak, Cicurug, Palabuhanratu dan daerah lainnya.

“Ini akibat hujan yang terus mengguyur dengan waktu cukup lama. Karena juga memang kondisi tanah yang labil,” paparnya. Ia menambahkan, dalam menangani bencana BPBD hanya memberikan bantuan berupa stimulan untuk para korban. Misalnya saja, makanan pokok, tenda darurat dan yang lainnya sesuai dengan kebutuhan para korban.

“Selain itu, melakukan berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera mendapatkan bantuan,” ucapnya.
Pihaknya meminta, masyarakat khususnya yang tinggal di pinggiran tebing dan sungai bisa meningkatkan kewaspadaannya.

Mengingat saat ini hujan terus mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi. “Untuk mengurangi resiko bencana, BPBD sering melakukan simulasi bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana supaya menekan angka resiko.

Intinya kami menyampaikan pesan supaya jangan sampai panik bila terjadi bencana,” tukasnya. (Bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *