Relokasi Terbentur Adat

GUBENUR JAWA BARAT ;ridwan kamil saat mendatangi korban longsor korban longsor di Kampung Ci Garehong Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok

RADARSUKABUMI.com – SUKABUMI – Rencana Pemkab Sukabumi untuk merelokasi korban longsor di Kampung Ci Garehong Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok nampaknya bakal mengalami kendala. Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengungkapkan, pemerintah telah melakukan kordinasi dengan para ahli geologi untuk rencana relokasi tersebut.

“Pemerintah sudah berkordinasi dengan pakar geologi, sepertinya potensi untuk merelokasi penduduk memang agak susah. Tapi, fokus kita hari ini bagimana mencari korban dulu. Karena kalau berpikir dulu tentang relokasi, semua wilayah ini sudah jelas di larang, sesuai pokokgrafinya ini masuk dalam zona merah,” kata Marwan kepada Radar Sukabumi, kemarin (2/1).

Bacaan Lainnya

Penduduk kampung adat Sinaresmi sudah 600 tahun turun-temurun menghuni wilayah tersebut. Wacana untuk memindahkan penduduk tersebut, harus memerhatikan mindset budaya lokal dan memerlukan waktu untuk sosialisasi terkait adat budaya mereka. “Kalau dimungkinkan ada lahan, ini bukan lagi relokasi tapi bedol adat (tarik adat, red). Dimana, dalam pelaksananya ada aturan budaya adat di sini, harus melalui wangsit dan ritual budaya disini,” jelas orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi.

“Setiap saya ke sini (Sirnaresmi), baik mengahadiri acara sarasehan budaya maupun acara lain, selalu memberikan edukasi tanggap waspada bencana. Termasuk agar bisa tanam pohon aren, dan lainya di wilayah hutan lindung,” paparnya.

Ditempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan keprihatinaya atas kejadian bencana yang menimpa wilayah tersebut. Upaya sementara difokuskan pencarian korban selama tanggap darurat selama satu minggu kedepan. “Berbicara kedepan untuk merelokasi, kita akan coba. Namun semua itu balik lagi kapada warga. Apalagi, di kampung ini masih menjungjung tinggi adat istiadat, kita fokuskan pencarian dulu,” tandasnya.

Sementara saat ditanya soal wilayah yang rawan bencana, dirinya menilai bahwa semua wilayah di Jawa Barat bisa di katakan zona merah terjadi bencana. Pasalnya, bencana bisa kapan dan dimana saja terjadi. Salah satunya becana longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok ini. “Seluruh wilayah di Jawa Barat termasuk zona merah atau rawan bencana. Bahkan, dua pertiga luas Kabupaten Sukabumi termasuk di zona merah,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *