Ajak “Perangi” DBD!

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr Ritanenny foto bersama bersama para kepala Puskesmas Kota Sukabumi.

RADARSUKABUMI.com, CIKOLE –Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr. Ritanenny mengajak seluruh Kepala Puskesmas se-Kota Sukabumi untuk memerangi Demam Berdarah Denguenya (DBD) dan berdiskusi untuk menentukan solusi demi menurunkan jumlah penderita DBD di seluruh wilayah kerja masing-masing, hal ini upaya agar tidak ada lagi korban meninggal dunia di Kota Sukabumi yang sempat menimpa salah satu warga Kelurahan Lembursitu beberapa waktu lalu.

“Agenda pemerintah melalui Dinas Kesehatan sudah menjadi agenda wajib tentang pemberantasan DBD ini. Kita sudah melakukan fogging masal di setiap kelurahan dari mulai bulan November 2018 hingga Januari 2019, namun fogging tidak signifikasn mengatasi DBD,” ungkap dr Rita kepada Radar Sukabumi, Senin (28/1).

Bacaan Lainnya

Ia memaparkan bahwasanya fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa dalam beberapa jam saja, namun jentik-jentik nyamuk Aedes Aegeypti lah yang menjadi akar permasalahan timbulnya DBD. “Mari kita buat masyarakat memahami dan melaksanakn Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan sederhana namun bermanfaat besar,” ajaknya.

Di samping itu fogging atau pengasapan yang diminta masyarakat memerlukan persiapan yang matang untuk menghindari akibat negatif yang ditimbulkan.

“Persiapannya dari jauh-jauh hari, seperti menghimbau warga untuk menutup makanan agar tidak menjadi racun dan warga harus menyelamatkan diri” pungkasnya.

Karena itu dirinya tidak memilih fogging menjadi solusi karena insektisida yang dipakai pun dapat membahayakan kesehatan.

Menurutnya, pada kesempatan ini peran seluruh Kepala Puskesmas di wilayah kerja masing-masing dapat membantu menyambung informasi kepada masyarakat secara akurat mengenai kegiatan-kegiatan PSN.

“Karena kementrian kesehatan pun tidak merekomendasikan fogging menjadi solusi utama dalam pemberantasan DBD, pemberantasan sarang nyamuk lah yang harus kita gerakan hingga ke pelosok daerah,” ujarnya.

Kegiatan PSN yang disampaikan dr. Rita mencakup 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur serta tambahan menggunakan lotion nyamuk) dan Girij (Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik).

“Walikota sudah menyiapkan surat edaran mengenai PSN, salah satunya 3M plus yang wajib dilakukan seluruh SKPD, swasta dan juga masyarakat,” tandasnya.

Ia berharap masyarakat benar-benar mengambil manfaat dari kegiatan 3M plus yang sebenarnya bisa dilakukan secara sederhana tanpa biaya namun menyenangkan. “Dalam kesempatan ini akan ambil contoh sederhana yang dilakukan oleh Puskesmas Baros dengan melakukan 3M plus secara rutin setiap Jumat untuk diaplikasikan di seluruh Puskesmas terlebih dahulu,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, dr. Lulis Delawati menerangkan ihwal laporan jumlah penderita DBD di setiap kelurahan.

“Hingga kini terdapat 87 kasus. Di antaranya Demam Berdarah Dengeue (DBD) 57 kasus, Dengue Syok Syndrom (DSS) 3 kasus, dan Demam Dengue (DD) 27 kasus.Wilayah paling banyak kasus (terjangkit adalah) Kelurahan Nanggeleng, Cipanengah dan Cisarua,” tutur Lulis.

Menurutnya, hal ini membuktikan perlunya peran aktif seluruh lintas sektor agar masyarakat menjalankan PSN secara rutin.(cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *