Buruh PT SUG Kembali Dibohongi

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI MENUNTUT HAK: Ratusan buruh saat berkumpul di halaman kecamatan Cicurug setelah melakukan aksi longmarch, kemarin (25/1).

RADARSUKABUMI.com – CICURUG – Perjuangan ratusan buruh PT Sentosa Utama Garmindo (SUG) sampai saat ini terus berlanjut. Setelah aksi bertahan di pabrik tak kunjung membuahkan hasil, kali ini mereka turun ke jalan dan memadati Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Cicurug. Tak heran, bila arus lalu lintas di perlintasan ini pun terganggu.

Dalam melakukan aksi turun ke jalan, para buruh membawa sejumlah bendera dan spanduk. Warga sekitar dan juga pengguna jalan ini pun turut merasa berempati. Karena, demi mendapatkan hak-haknya selaku pegawai, para buruh ini rela bertahan dan berjalan di bawah teriknya matahri serta guyuran hujan.

Bacaan Lainnya

“Kami gak habis fikir kepada pihak perusahaan, kewajiban buruh sudah dilaksanakan sementara haknya belum juga berikan. Harusnya pemerintah tegas kepada pihak perusahaan, jangan nunggu buruh bereaksi lagi,” ujar warga sekitar, Ujang Saepul (35) kepada Radar Sukabumi.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Kabupaten Sukabumi, Dadeng Nazarudin mengaku terpaksa turun ke jalan. Pasalnya, janji yang disampaikan pihak perusahaan sampai saat ini belum juga terealisasi. “Kami kecewa dengan sikap perusahaan yang terus mengumbar janji tapi tak juga ditepati. Kami ini hanya menuntut hak, karena kewajiban kami selaku buruh sudah dilaksanakan,” imbuh Dadeng.

Dadeng menilai, pihak perusahaan sepertinya tidak ada niat baik untuk menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya sampai saat ini, pemilik perusahaan masih berada di luar daerah dengan alasan mencari dana. “Bahkan saat ditelepon oleh Ketua DPRD, pemilik perusahaan masih di luar daerah. Mereka hanya menyampaikan janji lagi, sementara realisasinya tidak ada,” akunya.

Dadeng menilai wajar, bila ratusan buruh itu melakukan aksi longmarch di Jalan Raya Sukabumi – Bogor. Ini sebagai bukti kekecewaan dan kemarahan buruh kepada pihak perusahaan. “Semoga pengguna jalan memahami dan memaklumi aksi para buruh ini. Mereka ini kecewa karena haknya belum juga dibayar,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *