Wilayah Pengembangan Komoditi Buah Naga

Sekretaris Kecamatan Baros, Iyep Kusmawardani, Ft Hity / radarsukabumi

RADARSUKABUMI.com – Luas wilayah Kecamatan Baros mencapai 611,79 Ha dengan jumlah penduduk cukup padat, yakni sebanyak 33.574 jiwa dengan 8.725 kepala keluarga. Kecamatan Baros memiliki 40 RW dan 152 RT. Kecamatan Baros berpotensi pada pengembangan sektor pertanian, UKM, pendidikan dan Museum Kipahare.

Laporan Hiti Robiah

Bacaan Lainnya

Terdapat empat kelurahan di Kecamatan Baros yakni Kelurahan Baros, Kelurahan Jayamekar, Kelurahan Sudajayahilir dan Kelurahan Jayaraksa. Batas wilayah dari Kecamatan Baros sebelah baratnya dengan Kecamatan Lembursitu dan sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, sebelah utaranya adalah Kecamatan Citamiang/Kecamatan Cibeureum, sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan Kecamatan Nyalingung Kabupaten Sukabumi.

Kecamatan Baros menurut Sekretaris Kecamatan Baros, Iyep Kusmawardani merupakan salah satu kecamatan di Kota Sukabumi yang memiliki ikon Buah Naga dan memiliki museum budaya yang sudah diakui oleh Nasional yakni Museum Kipahare. Adapun sejumlah sektor yang mengalami perkembangan yang cukup pesat di Kecamatan Baros yaitu sektor pertanian, UKM, pendidikan dan Museum Kipahare.

Iyep menyampaikan bahwa saat ini ada dua kelurahan yang sudah banyak membudidayakan buah naga yakni Kelurahan Jaya Raksa dan Jaya Mekar. “Insya Allah untuk kedepannya semua kelurahan akan diupayakan untuk seluruh kelurahan turut serta dalam pembudidayaan buah naga juga,” ujarnya.

Pembudidayaan buah naga yang dimiliki Kecamatan Baros tidak hanya berupa lahan pertanian saja, namun juga di setiap kepala keluarga pun memiliki dua hingga tiga pot yang ditumbuhi tanaman buah naga.Pada sektor UKM, Kecamatan Baros memiliki banyak produksi makanan ringan yang diciptakan oleh para penggiat UKM. Baik itu kerupuk, keripik pisang, sirop buah naga, dan lain sebagainya.

“Kepirik pisang atau biasa disebut lantak yang berada di Kelurahan Jayaraksa itu sangat terkenal dan memang rasanya gurih dan renyah,” katanya.Prestasi yang diraih pada sektor pendidikan sangat membanggakan Kecamatan Baros, yaitu dengan predikat sebagai Sekolah Berwawasan Lingkungan yang beberapa waktu yang lalu diraih SMPN 14.

Kecamatan Baros memiliki satu satunya museum budaya yang meyimpan berbagai alat musik sunda serta ada juga keris dan benda pusaka lainnya khas bumi Padjajaran. “Dengan bangganya kami memiliki Museum Kipahare yang kini sering disorot dan dapat kunjungan dari berbagai wilayah maupun dari masyarakat Sukabumi. Kami patut melestarikannya agar cucu-cucu kita tetap mengenal budaya sunda dan bangga juga kepada Sukabumi,” harapnya.

 

(cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *