Nelayan Batasi Jarak Melaut

Ikan tuna di tempat pelelangan iklan Palabuhanratu mulai langka karena nelayan membatasi dirinya untuk melaut.

RADARSUKABUMI.com – PALABUANRATU – Cuaca ekstrem seperti sekarang ini, nelayan di wilayah Palabuhanratu tidak bisa melaut dengan jarak lebih dari 10 mil. Selain membahayakan, juga hasil tangkapan pun tidak maksimal. Untuk mensiasatinya, mereka pun kini lebih tertarik dengan tangkapan ikan layur dibanding jenis ikan lainnya.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, bila nelayan melaut dengan jarak lebih dari 10 mil, maka target utama pencariannya ialah ikan tuna. Namun karena terkendala cuaca, mereka hanya mampu menempuh jarak 5-7 mil. Dan itu, hanya ikan layur yang mudah didapatkan.

Bacaan Lainnya

Meskipun target tangkapan adalah layur, namun para nelayan cukup mengaku puas. Pasalnya, harga jual layur saat ini lumayan cukup tinggi dibanding dengan waktu sebelumnya.

“Ya memang begitu, cuaca yang tidak bersahabat seperti sekarang ini tidak memungkinkan para nelayan untuk melaut lebih dari 10 mil. Nelayan sekarang ini hanya bisa melaut sejauh 5-7 mil. Dengan jarak itu, mereka hanya bisa menangkap ikan layur,” ujarKepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Meskipun tangkapan ikan layur ini melimpah, namun harga jualnya tidak jatuh. Dalam satu kilogram, ikan layur ini dibandrol dengan harga Rp50-60 ribu. Tentunya, harga tersebut sangat membantu para nelayan. “Harga sebelumnya itu Rp38 ribu/kilogram, sementara sekarang mencapai Rp50 ribu/kilogram,” terangnya.

Disebutkan Abdul, walaupun nelayan tidak melaut dengan jarak 10 mil lebih, tapi untuk persediaan ikan tuna hingga kini masih bisa dikatakan aman. Namun memang bila dibandingkan, persediaan ikan layur lebih melimpah dibanding dengan ikan tuna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *