Komdis Selalu Siap Berkolaborasi

YANG DISOROT

RADARSUKABUMI.com–BELUM terbentuknya Komite Ad Hoc tidak lantas membuat hubungan PSSI dengan Satgas Antimafia Bola kurang baik dalam memberantas kasus pengaturan skor. Melalui Komdis PSSI, kerja sama telah terjalin ketika satgas membutuhkan bantuan.

Ketua Komdis PSSI Asep Edwin menjelaskan bahwa selama ini pihaknya dengan satgas memang bekerja melalui trek yang berbeda. Satgas bekerja melalui indikasi pelanggaran hukum positif, sedangkan komdis lewat pelanggaran Kode Disiplin PSSI.

Namun, Asep tidak menutup kemungkinan untuk membantu satgas apabila memang dibutuhkan. Dia tidak menampik pernah dipanggil Satgas Antimafia Bola. Pemanggilan tersebut hanya untuk dimintai beberapa bukti yang tidak dimiliki satgas. ’’Ya, kami terbuka. Kami membagikan fakta dan data yang ada. Selalu siap jika memang dipanggil,’’ ucapnya. Itu tidak terlepas dari ranah yang berbeda.

Asep menuturkan, komdis memiliki spesialisasi yang berbeda. Misalnya, data dari Genius Sport. Data beberapa pertandingan yang terindikasi ada pengaturan skor diberikan kepada kepolisian sebagai bukti tambahan untuk menjerat para tersangka.

Namun, mereka juga mengatakan tidak punya power seperti yang dimiliki satgas. Salah satu di antaranya, sifat memaksa para pelaku untuk membeberkan bukti dan fakta. Atau, memaksa mereka yang dipanggil sebagai saksi agar bisa menceritakan kronologi sebuah kasus. ’’Kami tidak memiliki kewenangan untuk itu,’’ paparnya.

Dia mencontohkan, kasus adanya dugaan pengaturan skor dalam laga PSS Sleman melawan Madura FC. Satgas yang sudah memanggil Manajer Madura FC Januar Herwanto punya data yang lebih lengkap. Dalam kasus tersebut, komdis lantas menyamakan dengan data dari Genius Sport terkait ada atau tidaknya red flag dalam pertandingan itu. ’’Jadi, kalau terbukti, hukuman sepak bolanya bisa kami berikan,’’ ungkapnya.

Terakhir, Komdis PSSI memiliki data hasil pemanggilan mantan pelatih Kalteng Putra Kas Hartadi
dan mantan Manajer PSS Sismantoro. Kalau memang nanti polisi mem butuhkan data tersebut, Asep siap hadir. ’’Ya, kami berikan untuk kebutuhan pe nyelidikan,’’ ucapnya.

Komdis juga tidak punya kewenangan memanggil orang orang non-football family. Misalnya, para runner. ’’Kami hanya bisa mengancam untuk sanksi atau hukuman. Kalau memang tarafnya sudah tidak ada jalan lain, ya biarkan polisi bekerja,’’ katanya.

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *