Semoga Sukses Lord Atep

POJOK LAPANGAN ATEP

RADARSUKABUMI.com–Senin 14 Januari menjadi hari yang mengharukan bagi sepakbola Indonesia. Di Persib Bandung, kapten Atep mengucapkan salam perpisahan untuk para Bobotoh, mengakhiri sepuluh tahun karirnya bersama Maung Bandung.

Atep menutup sepuluh tahun keemasannya bersama Persib. Ia pernah berjaya. Ia juga pernah takluk.
Tapi tak sekalipun ia pernah merunduk. Tengadah. Selalu tengadah. Bermain habis-habisan hingga tetes keringat terakhir terperas dari tubuhnya.

Bacaan Lainnya

Hingga saat ini Atep belum mengumumkan langkah selanjutnya, ia tidak menyatakan pensiun dari lapangan namun juga belum memastikan akan pindah ke klub lain.“Cukup mengejutkan memang keputusannya di detik terakhir. Saya mendapatkan kabar di hari Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB. Kebetulan saya lagi ada di Sukabumi sama keluarga yang pertama saya ajak bicara setelah mendapat keputusan itu adalah istri saya, saya tanya ke istri, Kamu sudah siap dengan keputusan ini,”

Kata Atep, Senin (14/1).“Ya mungkin istri juga berat apalagi saya ya berada di sini cukup lama karena buat saya merasa di satu keluarga,” lanjutnya.Satu dasawarsa membela panji Persib, tentunya tidak mudah melupakan kenangan yang sudah terpatri. Berpindah dari tim rival abadi Persib menjadi salah satu dari ribuan kenangan yang ada dalam sejarah pemain kelahiran Cianjur itu.

“Yang pasti banyak ketika momen kepindahan saya dari Persija ke Persib karena saat itu juga saya orang yang dipertahankan di Persija dan saya harus mengambil keputusan itu terus ketika masuk ke Persib juga saya tidak menjadi pilihan utama saya tidak masuk line up juga tetapi saya harus berjuang untuk mendapatkan posisi itu di zaman Jaya Hartono,” ucap dia.

Selain itu, yang tidak akan pernah hilang dalam memorinya adalah gelar juara pada tahun 2014. Dimana kala itu, Bobotoh harus menunggu 19 tahun tim kesayangannya untuk kembali bisa juara di Indonesia.
“Tetapi momen yang paling tidak bisa saya lupakan adalah ketika mimpi saya ketika ke Persib ingin membawa trofi dan itu berhasil 2014 itu momen paling berharga dan pasti akan diingat abadi oleh saya,” kata dia.

Selama menjalani karir sepakbola profesional, pemilik nomor punggung 7 merengkuh dua gelar bergengsi bersama Persib. Selain menjadai jawara pada tahun 2014, Atep pun membawa gelar Piala Presiden ke pangkuan Persib.

“Saya tidak ingin ketika saya ke Persib sebatas pemain tidak mendapatkan gelar apapun dan ketika mendapat gelar di sepuluh musim harus berpisah saya tidak terlalu bersedih karena saya sudah memberikan gelar. Artinya, tidak terlalu penasaran karena saya sudah memberikan sesuatu untuk Persib,” tegasnya.

Tidak lupa, mantan pemain Persija Jakarta ini berterima kasih kepada pendukung setia Persib Bandung. Dimana, sudah bisa menerima dirinya selama sepuluh musim berseragam biru-biru kebanggaan Persib.
“Terima kasih banyak sudah menerima saya selama sepuluh musim di Persib dan sudah mengapresiasi saya selama berada di Persib.

Tanpa Bobotoh saya tidak akan besar seperti ini walaupun selama perjalanan ada pro dan kontra terhadap saya tetapi saya akan tetap sayang sama kalian dan sekarang saya menjadi seorang Bobotoh sama dengan kalian,” ucapnya.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *