Harga Anjlok, Petani Manggis Menjerit

LESU : Eman (61), petani manggis Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, saat menunjukan buah manggis yang baru dipanennya itu.

RADARSUKABUMI.com, CIKEMBAR – Petani manggis di Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar menjerit dengan harga jual yang terjun bebas. Tak tanggung-tanggung, penurunan harga pada panen raya ini sampai diangka 70 persen dari harga tahun lalu.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, harga jual petani ke pengepul saat ini hanya diangka Rp7-9 ribu per kilogram. Sementara tahun sebelumnya, petani bisa tersenyum lantaran hasil kerja kerasnya itu dibandrol dengan harga Rp25 ribu per kilogramnya.

Bacaan Lainnya

“Harga jualnya sangat anjlok. Dari Rp25 ribu, sekarang turun jadi Rp7 – 9 ribu per kilogram. Tentu ini sangat merugikan kami selaku petani,” ujar salah seorang petani manggis, Eman (61), warga Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Dengan anjloknya harga manggis ini, Eman dan juga petani lainnya mengaku rugi. Hal ini karena tidak sebandingnya antara modal yang harus dikeluarkan para petani dengan harga penjualan. “Jelas kami merugi dengan harga ini. Modal juga gak kembali,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, petani manggis di wilayah Desa Bojongkembar, jika musim panen mampu menghasilkan 300 kilogram hingga 1 ton dari luas lahan satu are.

“Panen manggis ini selalu menjadi andalan dan harapan semua warga di sini yang hampir semua profesinya sebagai petani manggis. Namun dengan harga yang turun seperti sekarang, apa yang bisa kami harapkan,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *