Di Rusia Bertemu ”Suwe Ora Jamu” dan ”Pendet”

FOTOl BAYU PUTRA/JAWA POS BUDAYA INDONESIA: Elisabeth Nur Nilasari bersama Kirana Nusantara Dance saat berlaih menari khas budaya Indonesia.

Dari total 25 anggota Gamelan Dadali, sebagian memang mahasiswa yang belajar bahasa Indonesia di kampus. Tapi, sebagian lainnya berlatar belakang beragam. Ketertarikan mereka pada gamelan rata-rata bersumber ketika menyaksikan Festival Indonesia 2016. ’’Justru malah enaknya kalau orang bule itu, mereka dari nol sehingga sangat mudah untuk menerimanya,’’ terangnya.

Untuk mengajarkan nada dasar gamelan kepada para anggotanya, Tri butuh waktu setidaknya tiga bulan. Setelah nada-nada dasar dikuasai, materi baru akan lebih mudah untuk diberikan. Dalam tempo kurang dari dua tahun, sudah lebih dari 25 lagu yang mereka kuasai. Gamelan Dadali pun sudah beberapa kali tampil di berbagai kota. November lalu, misalnya, mereka tampil di Minsk, Belarus.

Bacaan Lainnya

Gamelan Dadali juga pernah tampil di Kazan, Suzdal, dan Saint Petersburgh. Semuanya di Rusia. Sambutannya selalu meriah. ’’Karena baru pertama mendengar musik gamelan, mereka sangat antusias,’’ tambahnya.

Gamelan Dadali memiliki partner saat tampil di Minsk. Yakni, grup tari tradisional KBRI yang dipimpin staf KBRI Elisabeth Nur Nilasari. Namanya, Kirana Nusantara Dance (KND). Dibentuk pada 9 Februari 2017, para anggota grup KND saat ini sudah menguasai sejumlah tari tradisional Indonesia.

Baik yang beraliran klasik, kreasi baru, maupun kerakyatan. Di antaranya, genjring, merak (keduanya dari Jawa Barat), gambyong, dolalak (keduanya dari Jawa Tengah), remo (Jawa Timur), pendet, margapati (keduanya dari Bali), tortor (Sumatera Utara), dan cenderawasih (Papua).

Saat Jawa Pos memantau latihan mereka pada 13 Desember lalu, Elis dan sepuluh penari sedang berlatih tari gambyong dan pendet. Gerak tubuh para penari Rusia tersebut begitu gemulai. Lenggak-lenggoknya menunjukkan penguasaan gerakan mereka begitu apik. Beberapa gerakan pinggul maupun jemari yang bagi sebagian orang terlihat sulit mereka libas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *