Tes Keagaman Untuk Capres Tidak Produktif

Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Daerah Jawa Barat Dedi Mulyadi

RADARSUKABUMI.com – BANDUNG– Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Daerah Jawa Barat Dedi Mulyadi menganggap tes keagamaan terhadap peserta Pemilihan Presiden 2019 tidak produktif untuk kepemimpinan nasional.

Salah satu tes yang mencuat belakang ini adalah tes baca Al Quran setelah muncul keraguan tentang Keislaman para calon presiden dan wakilnya. “Sudah, kita fokus saja pada tema-tema kebangsaan pada visi-misi yang dimiliki setiap calon,” kata Dedi, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Narasi keagamaan cenderung dijadikan tema politik menjelang Pilpres 2019 oleh para elit partai politik. Dedi menilai pengusungan tema tersebut saat ini sudah mencapai tahap menggelikan karena masyarakat kerap memperdebatkan pemahaman keagamaan para calon.

Menurut Dedi, narasi tersebut tidak relevan dengan kebutuhan pemimpin negara Indonesia. “Bangsa kita bisa diolok-olok bangsa lain kalau seperti ini. Karena, pada akhirnya tidak bisa dipenuhi para calon presiden dan wakilnya, itu tidak ada dalam sejarah pemilihan presiden di Indonesia,” katanya.

Narasi keagamaan justru dikhawatirkan memecah belah umat Islam apabila diteruskan sebagai tema politik Pilpres kali ini. Karena itu, Dedi meminta para elit politik agar tidak memanfaatkan isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) untuk kepentingan politik mereka.

Selain itu, perdebatan tak berujung mengenai narasi keagamaan para calon juga dianggap menjenuhkan masyarakat. Dedi menjelaskan dampaknya terhadap tingkat partisipasi masyarakat yang menurun untuk memilih salah satu pasangan calon atau menyatakan golongan putih (golput).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *