Sistem OSS Belum Mudahkan Industri Properti

Novita/JPNN ILUSTRASI: Perumahan.

RADARSUKABUMI.com – JAKARTA – Ketua Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur Danny Wahid mengatakan, perizinan yang diperlukan untuk membangun properti cenderung lama.Penerapan sistem online single submission (OSS) dianggap belum sepenuhnya memudahkan sektor properti. Pihaknya berharap perizinan dapat dipercepat. Dengan begitu, pengusaha dapat segera mengembangkan usahanya. Pertumbuhan yang ditargetkan pun tidak mandek dan dialihkan ke tahun berikutnya.

”Kalau tidak ada perubahan, target 2019 akan pindah ke 2020. Makanya, saya bilang kalau perizinan cepat, bisa cepat realisasi,” kata Danny.Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk perizinan tersebut mempersulit pengembang untuk membangun rumah. Mengacu data Bank Indonesia (BI), penjualan rumah di kuartal ketiga 2018 mengalami penurunan. Salah satu alasannya, penawaran perumahan dari pengembang terbatas.

Bacaan Lainnya

Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, penjualan rumah turun 14,47 persen (QtQ). Penurunan penjualan terjadi pada semua tipe rumah. Danny menuturkan, perumahan semestinya mempunyai potensi besar untuk selalu tumbuh.

”Pertumbuhan penduduk ada, orang dewasa butuh rumah. Tidak ada namanya perumahan tidak laku. Tinggal bagaimana mekanisme dan aturannya berjalan,” kata Danny.Sementara itu, rumah landed house masih menjadi incaran pembeli. Permintaan, baik rumah primer maupun sekunder, masih tinggi.

Meski demikian, apartemen juga tetap diminati, terutama yang memiliki konsep superblok.Chief of Corporate Relation Brighton Indonesia Widjaja Santoso mengatakan, suplai rumah primer terutama datang dari luar Surabaya. Suplai yang tinggi tersebut didukung keberadaan infrastruktur. Respons pasar terhadap rumah primer juga positif.

Bahkan, untuk segmen tertentu, permintaannya tinggi, terutama dengan harga di bawah Rp 1 miliar. Saat ini, pembeli, baik dari investor maupun end user, memiliki kecenderungan sama, fifty-fifty,” ucap Widjaja.

 

(ell/res/c20/fal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *