Legislator Setuju PMP Diterapkan

Dhika Alam Noor POLITISI SENIOR: Popong Otje Djundjuna memberikan keterangannya dalam diskusi publik bertajuk catatan akhir tahun pendidikan 2018 di Cikini, Jakarta Pusat.

JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi X Popong Otje Djundjuna merespon positif usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengaktifkan kembali mata pelajaran pendidikan moral pancasila pada jenjang sekolah. Hal ini dianggap mampu untuk mengimplementasikan nilai nilai pancasila.

“Saat reformasi PMP dihilangkan. Hanya karena dianggap prodak orde baru. Ini kesahalan patal. PMP tidak bisa dihilangkan dimana dalam pancasila itu komplit lahir batin. Ada Ketuhanan yang Maha Esa kan jelas” ujar Popong Otje Djundjuna di kawasan Cikini, Jakarta.

Maka tak heran, menurutnya bila remaja saat ini banyak yang tidak hapal poin pancasila. Bahkan lupa dengan makna pancasila sendiri. Sebab itu, pendidikan pancasila merupakan bagian penting sebagai upaya mencerdeaskan kehidupan bangsa.

Bahkan penghapusan mata pelajaran tersebut juga dipertanyakan, lantaran muatan dalam mata pelajaran itu mengandung nilai pancasila yang mustinya dapat dipertahakan dan menjadi bagian dalam kehidupan, khususnya lingkungan sekolah.

“Jangan salahkan anak anak saat reformasi kemudian itu menjadi remaja apalagi melaksanakan hapal juga tidak pancasilanya karena dihilangkan ideologi negara dihilangkan. Bayangkan hanya karena itu dianggap prodak orde baru. Padahal pancasila itu dilahirkan 18 Agustus 1945. Itu adalah prodak dari para pendiri negara kita,” jelas anggota DPR fraksi Golkar itu.

Terlebih komisi X DPR mendukung sepenuhnya dan meminta agar pendidikan moral pancasila segera diterapkan kembali pada dunia pendidikan. Mengingat pentingnya hal tersebut mak generasi muda sebagai penerus bangsa perlu menanamkan nilai budaya bangsa yang diyakini kebenarannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *