Felecia Angie Hosea, Siswa Peraih Emas di Kompetisi APCYS di Thailand

Kali pertama ikut kompetisi langsung menjadi juara. Itulah kiprah Felecia Angie Hosea, siswi X-A SMA Cita Hati West Kampus Surabaya, saat mengikuti Asia-Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) di Rayong, Th ailand, awal Desember lalu.

HISYAM AL-ASYIAH

MASIH tampak raut kebahagiaan di wajah Felecia. Dia begitu bersemangat menceritakan konferensi itu. Pun dengan penelitiannya: Eichornia Crassipes: The Innovation of Bioplastics. Gadis 15 tahun tersebut memang tengah meneliti plastik

dari enceng gondok. Menurut penelitiannya, plastik itu mudah terurai di tanah maupun di air. ’’Saya memang sedih dengan kondisi sampah plastik,’’ ucapnya.

Keprihatinan yang beralasan. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa bahaya terbesar ekologi sekarang adalah sampah plastik. Yang terakhir, banyak paus yang ditemukan tewas terdampar.

Perutnya penuh dengan sampah plastik yang tidak bisa dicerna lambung. Kondisi itu menjadi penyebab kematiannya.

Itulah yang kemudian menjadi perhatian Felecia. Di sisi lain, dia melihat bahwa Surabaya mengalami masalah ekologi selain plastik: enceng gondok.

Tanaman pengganggu (gulma) itu kini banyak mengancam sungai di Surabaya. Menimbulkan pendangkalan dan merusak biota sungai. ’’Sinar matahari yang dibutuhkan ekosistem sungai terhalang enceng gondok,’’ katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *