3 Lagu Ini Menggambarkan Duka Tiga Personel Band Seventeen Menjadi Korban Tsunami Selat Sunda

RADARSUKABUMI.com – Band Seventeen asal Jogjakarta yang terbentuk pada 1999 itu beranggota Riefian Fajarsyah atau Ifan (vokal), Herman Sikumbang (gitar), M. Awal Purbani (bas), dan Windu Andi Darmawan (drum).

Tiga personel Band Seventeen meninggal dunia karena menjadi korban tsunami Selat Sunda, menyisakan Ifan sang vokalis seorang diri.

Bacaan Lainnya

Ketiga personel tersebut ialah Bani (bassis), Herman (gitaris), dan Andi (drummer).

Saat tsunami terjadi, Band Seventeen tengah manggung dalam acara Employee Gathering PLN.

Jangan Dulu Pergi menjadi pembuka dari album ketujuh mereka. Berkisah tentang seseorang yang belum ingin ditinggal pergi oleh sosok tercintanya. Lagu itu dibuat Ifan dan Herman, diambil dari pengalaman Ifan yang ditinggal sang ayah berpulang.

“Belum ada sebulan bokap pergi, Seventeen tur ke Sumatera. Di situ tiba-tiba kangen sama bokap sampai rasanya nggak kuat saking kangennya,” tutur Ifan kala itu. Liriknya menggambarkan rasa kehilangan yang teramat kuat. Kini rasa kehilangan itu menjadi-jadi.

Seventeen menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung Sabtu (22/12) pukul 21.30. Malam itu, Seventeen menjadi salah satu pengisi acara employee gathering PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) di Tanjung Lesung Beach Resort.

Saat memasuki lagu kedua, tiba-tiba air menerjang dari arah belakang panggung yang berdekatan dengan laut. Posisi panggung tepat membelakangi laut. Dalam video yang beredar, keadaan sangat kacau-balau. Siapa pun yang berada di panggung dan dekat panggung langsung tersapu air laut.

Setelah beberapa jam pencarian, akhirnya Ifan ditemukan selamat. Lewat video, Ifan mengungkapkan bahwa sejumlah kru dan rekannya belum ditemukan. Termasuk sang istri, Dylan Sahara, yang Minggu (23/12) berulang tahun. “Doakan semoga cepat ditemukan. Alhamdulillah, yang lain sudah ditemukan walaupun kondisi luka-luka,” ujar Ifan yang sempat berada di rumah salah seorang warga di Tanjung Lesung.

Sambil menahan kesedihan, Ifan menyampaikan beberapa rekannya yang tak selamat. Yaitu, basis M. Awal Purbani alias Bani dan road manager Oki Wijaya. Kemarin sore gitaris Herman Sikumbang menyusul ditemukan tak bernyawa. Sementara itu, drumer Andi Windu Darmawan dan Dylan hingga berita ini ditulis pada pukul 20.45 belum ditemukan.

Kegundahan Ifan akan nasib sang istri begitu menyesakkan hati. “Hari ini kamu ulang tahun, aku mau ucapin langsung. Cepet pulang sayang,” ungkapnya. Dia juga berharap teman bandnya, Andi, lekas ditemukan. “Sob, cepet pulang Sob. Aku tinggal sendiri Sob, please,” tuturnya.

Selain Seventeen, ada seniman yang juga menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung. Dia adalah Argo Jimmy atau biasa dikenal sebagai Aa Jimmy. Argo, yang juga menjadi pengisi acara pada event yang sama dengan Seventeen, dikonfirmasi meninggal.

“Jenazahnya ditemukan ,”  dibawa ke RSUD Serang sebelum akhirnya diantarkan ke Cianjur.

Band Seventeen, seperti memiliki pertanda bahwa suatu musibah dan perpisahan tentu akan terjadi, beberapa lagu yang menggambarkan duka Ifan sang volais.

Berikut adalah 3 lagu Seventeen yang Seakan Menggambarkan Duka Ifan yang ditinggalkan personel lainnya.

1. Kemarin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *