74 Prajurit Yonif 310/KK Ikuti Lomba Peleton Beranting

RADARSUKABUMI.com, CIKEMBAR— Sebanyak 74 personel perajurit dari satuan Yonif 310 Kidang Kencana, mengikuti perlombaan peleton beranting, Minggu (16/12) lalu. Kegiatan tersebut, bertujuan untuk memperingati Hari Juang Kartika (HJK) ke 73.

Batalyon Infanteri 310 Kidang Kecana ini, selain mengikuti lomba peleton beranting, mereka juga melakukan bhakti sosial berupa perbaikan jalan desa serta melakukan perbaikan rumah warga yang roboh.

Bacaan Lainnya

Dansi Intel Yonif 310 Kidang Kencana, Sersan Kepala (Serka) Japar Ali Sidik mengatakan, sementara untuk mekanisme kegiatan peleton beranting setiap TNI AD baik dilingkungan Kodam maupun Kostrad akan mengirimkan 1 peleton peleton dengan jumlah prajurit sebanyak 37 personil terbaik. Mereka akan melakukan jalan kaki dengan rute sepanjang 25 kilometer.

“Sementara untuk perajurit Yonif 310, berdasarkan undian kita dapat tahap kedua. Yakni, hari ini lokasinya start di Jalan Raya Cikate, Desa/Kecamatan Cikembar dan finishnya di SDN Artana Kecamatan Jampangtengah,”jelas Serka Japar saat disambangi Radar Sukabumi di Markas Batalyon Infanteri 310 Kidang Kencana, Desa/Kecamatan Cikembar, kemarin (16/12).

Saat melakukan peleton beranting, sambung Japar, puluhan prajurit Yonif 310 menggunakan perlengkapan ransel, senjata, berbaret dan membawa panji bendera TNI. “Saat mereka berjalan kaki para perajurit ini akan dinilai dari Kodam Siliwangi, mengenai soliditas kekompakan dan suara. Karena, sepanjang perjalanan mereka akan bernyanyi dengan posisi barisan tiga banjar,” ujarnya.

Menurut Japar, lomba peleton beranting merupakan sebuah tradisi yang ditujukan bagi korps infanteri sebagai momentum untuk mewarisi semangat perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang memiliki sikap dan sifat sebagai pemimpin yang rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, selalu konsisten antara ucapan dan tindakan serta senantiasa dekat dengan rakyat. “Jadi peleton beranting ini, untuk napak tilas Jendral Sudirman saat melakukan perang griliya pada zaman dulu,” tandasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *