Rintihan Nurul, Bocah Cikored Sukabumi Penderita Gizi Buruk

“Aduuhh sakit.” Begitulah rintihan Nurul Hidayat membuat pilu Ai dan Acim. Bocah berusia 10 tahun itu menderita gizi buruk. Perutnya membengkak dan (maaf) pada bagian kemaluannya terdapat benjolan yang besar. Hari-hari Nurul pun terasa getir.

Dendi Koeswara Dikusumah, Cibitung

Bacaan Lainnya

Ai dan Acim, kedua orangtua Nurul itu hanya bisa menatap lirih sembari menaruh asa yang tinggi. Warga Kampung Cikored, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi itu berharap adanya uluran bantuan dari siapa saja. Lebih-lebih adanya keajaiban dari ilahi agar penyakit putranya segera diangkat, disembuhkan, dipulihkan.

Pendapatan Acim sebagai buruh serabutan hanya cukup untuk biaya makan. Sehingga sangat mustahil untuk membawa Nurul ke rumah sakit yang bagus.

Namun Acim harus segera berbuat sesuatu untuk kesembuhan Nurul. Sebab kondisi fisiknya kian hari kian memprihatinkan. Nurul hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya. Sesekali dia menangis, bahkan dalam lelapnya. Benjolan di bagian perutnya semakin hari kian membesar.

Dan secercah harapan itu pun hadir. Ada sebuah komunitas bernama Duduluran Pajampangan yang tergugah ingin membantu pengobatan Nurul. Acim dan Ai pun senang, semringah.

“Kasihan Nurul Hidayat ini, badannya kecil terlihat seperti masih balita. Padahal usianya sudah 10 tahun lebih,” jelas seorang Dendi Supriadi, salah seorang anggota Komunitas Duduluran Pajampangan kepada Radarsukabumi.com, Selasa (11/10).

Nurul telah mengeluh kepada orangtuanya sejak 20 hari yang lalu. Ketika merintih kesakitan, ia kerap mengusap bagian perutnya yang membesar itu.

“Sampai saat ini, belum ada pihak pemerintah yang datang kerumah korban, kecuali dari pihak Puskesmas Cibitung. Ya, itupun atas rujukan dan rekomendasi dari Rumah Sakit Jampang Kulon,” jelasnya.

Dendi merasa prihatin melihat kondisi kesehatan Nurul Hidayat. Apalagi hingga saat ini belum juga ada bantuan dari pemerintah daerah untuk membantu pengobatan bocah pengidap gizi buruk tersebut.

“Saat ini, kami bersama dengan anggota komunitas Duduluran Pajampangan, tengah berusaha melakukan penggalangan dana untuk membantu pengobatan Nurul Hidayat,” paparnya.

Tim Puskesmas Cibitung yang dikomandoi oleh Yogianto pada Senin (10/12) siang, sambung Dendi, sudah meninjau langsung ke rumah penderita gizi buruk tersebut. Pihak Puskesmas telah berupaya membujuk keluarga korban agar segera membawa Nurul Hidayat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

“Rujukan ini, sesuai instruksi dari Dokter Spesialis Rumah Sakit Jampang Kulon,” ujarnya.

Namun, saat Nurul Hidayat hendak dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, pihak keluarga Nurul Hidayat menjumpai sejumlah kendala. Salah satunya, persoalan biaya operasional pendamping pasien selama ditangani di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Saat ini, keluarga pasien sangat berharap bantuan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang menangani masalah gizi buruk.

“Selain itu, untuk Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi agar mencarikan jalan keluar bagi keluarga pasen selama dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung,” pungkasnya.

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *