Kejam, Pekerja Trans-Papua Diikat, Ditembaki

Dalam perjalanan dari Kali Karunggame ke Bukit Tabo, puluhan pekerja PT Istaka Karya diminta berjalan jongkok. Saat itulah, KKSB menembaki mereka. ”Sebagian pekerja tertembak mati di tempat sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah,” beber Aidi.

Total ada sebelas pekerja PT Istaka Karya yang berpura-pura sudah tidak bernyawa. Namun lima di antaranya ketahuan saat hendak melarikan diri. Mereka dieksekusi memakai senjata tajam.

Bacaan Lainnya

Enam lainnya berhasil menyelamatkan diri. Meski tidak bersamaan, namun arah mereka sama. Menuju Distrik Mbua. ”Dua belum ditemukan. Sedangkan empat orang selamat,” imbuh Aidi. Oleh aparat gabungan TNI – Polri, mereka dibawa ke Pos Batalyon Infanteri (Yonif) 755/Yalet. Kemudian diterbangkan ke Wamena. Mengikuti evakuasi para korban ke Wamena, prajurit TNI di pos itu juga memilih mundur.

Mereka bergabung dengan pasukan gabungan TNI – Polri yang tiba di Distrik Mbua dua hari lalu. Sebab, Pos Yonif 755/Yalet yang sempat diserbu KKSB dinilai sudah tidak aman.

Jumlah mereka juga tidak sepadan dengan KSSB yang datang. Lebih dari itu, seorang prajurit TNI bernama Serda Handoko meninggal dunia pasca serbuan oleh KKSB. ”Saat itu (mundur dari pos) seorang anggota atas nama Pratu Sugeng tertembak di lengan,” jelas Aidi.

Berdasar keterangan Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Dax Sianturi, jenazah Serda Handoko sudah dibawa dari Distrik Mbua ke Distrik Kenyam yang juga ibu kota Kabupaten Nduga. Pun demikian dengan Pratu Sugeng. Dia juga dibawa ke Distrik Kenyam untuk mendapat penanganan medis.

”Autopsi terhadap jenazah oleh dokter dari tim medis AD ditemukan adanya luka tembak di bagian punggung,” jelas Dax.

Kemarin pagi, pasukan gabungan TNI – Polri kembali bergerak dari Distrik Mbua. Mereka bertolak ke Distrik Yigi guna mendatangi lokasi yang diduga tempat eksekusi pekerja PT Istaka Karya.

Berdasar keterangan Dax, penyisiran TNI – Polri di Distrik Nduga sementara ini menghasilkan temuan 15 jenazah. ”Ditemukan meninggal dunia di area pucak Tabo,” ungkap dia. Selain itu, mereka juga berhasil menemukan seorang korban selamat bernama Jhony Arung.

Nama Jhony Arung termasuk dalam daftar 24 nama yang sebelumnya dilaporkan Senin sore (3/12) oleh seorang pendeta bernama Wihelmus Kogoya. Namun demikian, sampai kemarin malam pasukan gabungan TNI – Polri belum bisa memastikan identitas 15 korban meninggal dunia yang mereka temukan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *