AS – Tiongkok Sepakat Gencatan Senjata 90 Hari

BUENOS AIRES – Dengan menikmati sirloin steak dan anggur malbec, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat untuk meredakan ketegangan hubungan. Dua pemimpin negara dengan kue ekonomi terbesar di dunia tersebut menyetujui gencatan senjata dalam perang dagang yang mengguncang pasar keuangan dan arus barang global.

Gencatan senjata disepakati selama 90 hari. Dalam kurun itu, kedua negara akan berunding kembali untuk menuntaskan sengketa. Terutama, terkait dengan perlindungan kekayaan intelektual dan sejumlah hambatan nontarif. Gedung Putih menyatakan bahwa Tiongkok telah setuju membeli sejumlah produk agrikultur dan energi dari AS. Komitmen Tiongkok tersebut diperlukan untuk menekan defisit perdagangan Negeri Paman Sam dengan Tiongkok.

Bacaan Lainnya

Wakil Presiden Jusuf Kalla bercerita, ada pembicaraan informal sebelum Presiden Trump dan Presiden Xi bertemu pada jamuan makan malam resmi pada Sabtu malam (1/12). Menurut Kalla, mereka berdua sudah berbicara panjang lebar di sela-sela jamuan makan malam di Teater Colon, Buenos Aires, pada Jumat (30/11). Pertemuan tersebut, menurut JK cukup unik. ”Ada video yang menarik,” ujar JK usai bertemu dengan warga Indoensia di Argentina pada Sabtu malam (Minggu dini hari WIB).

Dia lantas meminta istrinya, Mufidah Jusuf Kalla, untuk mengambilkan ponsel. Klik sana klik sini, JK pun menunjukan video tersebut. Dalam video itu terlihat Trump dan Xi yang duduk berdekatan. Mereka hanya dipisahkan oleh Melania Trump. ”Jadi duduk Trump, istrinya, Jinping, istrinya. Jadi mereka berunding lewat belakang (istri Trump, Red),” ungkap JK sambil memperagakan pembicaraan tersebut dengan mencondongkan kepalanya ke kanan. ”Jadi agak lama juga ada hampir satu jam berunding seperti itu,” imbuh JK.

Dia yakin dari pertemuan itu ada hasil maksimum yang bisa dicapai. Dan yang paling penting ada hasil baik untuk semua pihak terutama untuk meredam perang dagang. Apalagi gelagat Amerika kian baik. ”Amerika juga sedikit melembut dengan ditandatanganinya NAFTA (perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara) baru antara Kanada, Amerika, dan Meksiko,” imbuh JK.

Dalam pertemuan resmi Sabtu malam, Trump menyetujui untuk menunda kenaikan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap USD 200 miliar barang-barang dari Tiongkok. Sebelumnya, kebijakan itu direncanakan untuk diterapkan per 1 Januari 2019.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *