Berpontensi Pengembangan Home Industri, Pertanian, Arum Jeram, dan Terminal

RADARSUKABUMI.com – Secara garis besar Kelurahan Lembursitu berpotensi pada sektor home industri, pertanian, terminal dan arum jeram. Hal ini terbukti dengan berdirinya terminal yang terletak bersebrangan dengan kantor kelurahan, dan wahana arum jeram yang dikenal dengan sebutan Maacih.

Laporan Hiti Robiah

Bacaan Lainnya

Kelurahan Lembursitu ini memiliki luas wilayah 310 Ha. Dengan pembagian wilayah Pemerintah Kelurahan Lembursitu nya sebanyak 21 RW dan 67 RT. Jumlah penduduk sampai data terakhir sebanyak 11.727 jiwa dengan 3.556 kepala keluarga.

Lurah Lembursitu, Saepulloh menyampaikan bahwa Kelurahan Lembursitu ini merupakan kelurahan yang memiliki potensi pengembangan sentra indutri rumahan atau home industri, pertanian, terminal dan arum jeram. Jenis pekerjaan penduduk di Kelurahan Lembursitu sama seperti jenis pekerjaan masyarakat di kelurahan lain di Kota Sukabumi.

Tidak sedikit profesi masyarakat yang memilih menjadi petani, terdapat 87 jiwa sesuai data yang di dapat. Adapun profesi lain seperti pegawai negeri sipil sebanyak 363 jiwa, pegawai swasta sebanyak 981 jiwa, TNI sebanyak 20 jiwa, wiraswasta sebanyak 1.057 jiwa, pelajar/mahasiswa sebanyak 1.173 jiwa, buruh sebanyak 1.042 jiwa, Polri sebanyak 11 jiwa dan lain-lainnya. Melihat batas wilayah pada Kelurahan Lembursitu, sebelah utara nya berbatasan dengan Sungai Cipelang Kabupaten Sukabumi, sebelah selatannya berbatasan dengan Sungai Cimandiri, sebelah baratnya berbatasan dengan Sungai Cimandiri/Sungai Cipelang, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Kelurahan Situmekar.

Wilayah Kelurahan Lembursitu memiliki potensi pada pengembangan Home industri, pertanian, terminal dan arum jeram. Terdapat minuman khas yang telah dihasilkan oleh masyarakat Kelurahan Lemburistu yaitu sirup ilalang dan sempat diundang ke Kota Bogor untuk mempromosikan produk yang dihasilkan oleh warga RW 21 ini. Dan sesuai pemetaan wilayah, Kelurahan Lembursitu dikelilingi oleh dua sungai besar, yakni Sungai Cimandiri dan Sungai Cipelang.

Dari keadaan wilayah yang diapit dua sungai besar ini Saepulloh mendapatkan ide untuk mengembangkan sektor pariwisata, “Wilayah kita diapit dua sungai besar, ketika saya mengunjungi sungai terlihat ada seorang nenek yang membersihkan sampah di pinggiran sungai, nah dari situ saya tergugah untuk menemukan ide supaya sungai kita bersih dan terjaga, maka dari itu lahirkan program MAACIH sesuai nama nenek itu, kepanjangan dari Masyarakat Aliansi Cipelang Cimandiri Bersih,” ucapnya.

 

(cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *