Turki, Sukabumi, Wanita, Universitas Nusa Putra, Hingga Persib Bandung

Warna jersey Persib Bandung mengingatkan saya pada Chelsea FC, itulah mengapa saya begitu simpatik. Saya menonton Persib di TV, mereka bermain pada atmosfer begitu panas. Fans mereka mendukung sepertinya selalu siap untuk mati,” fans berat Fenerbahce S.K. ini menceritakan mengenai beberapa kesamaan fanatisme pendukung sepak bola antara Indonesia dan Turki.

Selain soal sepak bola, mahasiswa AIP Universitas Nusa Putra asal Turki ini juga bercerita banyak hal tentang ke-Sukabumi-an dan ke-Indonesia-an. Berikut wawancara lengkap Radar Sukabumi dengan Bahadır ÖZSÜT:

Bacaan Lainnya
  1. Perbedaan apa yang dirasakan sebulan di Sukabumi dibandingkan dengan di Turki? Kemudian apa yang ingin kamu capai selama berada di Universitas Nusa Putra, baik bagi pribadi maupun Nusa Putra sendiri?

Banyak. Tetapi yang paling saya rasakan adalah dalam hal kehidupan beragama. Di Turki, hanya suara adzan yang mengunakan speaker. Sedangkan di sini, membaca AlQuran dan ceramah juga mengunakan speaker. Itu perbedaan yang paling sering saya temui.

Saya seoarang mahasiswa administrasi bisnis, tetapi saya memiliki cita-cita menjadi guru di negara saya nanti. Di Turki gaji guru antara 1.600 hingga 4.000 Lira (Rp4,4 juta – Rp11 juta-red). Kalau gaji profesor sekitar 6.000 Lira (Rp16 juta-red). Itu penghasilan basic, belum termasuk tunjangan. Tetapi tentu ini bukan persoalan uang, ini soal pengabdian. Saya bercita-cita menjadi guru.

Di Universitas Nusa Putra saya ingin berbagi ilmu sekaligus mempelajari berbagi hal. Saya di sini membantu mengajar Bahasa Inggris. Ke depan, saya ingin membantu menjadikan mahasiswa Universitas Nusa Putra go global, agar bisa pergi dan diterima dimanapun.

Kelak mahasiswa Universitas Nusa Putra bisa pergi dan diterima di negara-negara Eropa, atau lainnya di dunia. Karenanya kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan. Selain itu, budaya multikultur yang sudah berjalan juga harus terus dikembangkan. Ini penting agar mahasiswa terbiasa berkomunikasi dalam bahasa Inggrs dan perbedaan dalam kehidupan multikultur.

  1. Bagaimana sebenarnya secara umum pandangan warga negara Turki terhadap Indonesia, mengingat banyak Muslim di Indonesia yang mengidolakan Recep Tayyip Erdogan.

Erdoğan adalah seorang politikus yang menjabat Presiden Turki sejak 2014, dengan dukungan sekiar 25 juta suara. Sebelumnya, ia menjabat Perdana Menteri sejak 2003 sampai 2014. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi.

Saya tidak mengetahui tentang banyak Muslim Indonesia yang mengidolakannya. Tetapi saya kira sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduknya Muslim, itu wajar. Mungkin juga karena sejarah panjang, kebesaran, dan kemasyhuran kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmani menjadikan orang Indonesia menyukai Turki. Saya tidak tahu.

Tetapi secara umum, tidak banyak warga Turki yang menyoroti atau menjadikan Indonesia sebagai topik pebicaraan. Warga Turki sangat nasionalis, kami hanya memerhatikan dan menjadikan isu-isu di negara kami dan Eropa sebagai fokus pembicaraan.

  1. Indonesia adalah salah satu negara dengan indeks kebahagiaan penduduknya tertinggi di dunia, menurutmu, apakah ada korelasinya dengan agama yang dianut? Jika ya, apakah hal yang sama terjadi di Turki sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim?

Hmmm.. Bisa ya, bisa juga tidak. Tetapi kalau penduduk Indonesia bahagia, saya kira lebih karena iklimnya yang hangat. Mereka juga memiliki alam yang indah sehingga mereka sangat bahagia. Agama saya kira bukan faktor dominan.

Tentang agama, itu sama halnya dengan budaya. Bagi saya, ini hanya sebuah kesempatan di Indonesia ataupun Madagaskar sekalipun, misalnya, semua agama memberi kita doktrin yang sama, yakni menjadi manusia yang baik. Bagi saya, ada banyak cara baik di luar persoalan memeluk agama tertentu ataupun tidak.

  1. Bagimana pendapatmu tentang wanita Sukabumi dan cara kamu beradaptasi dengan makanan khas Sukabumi?

Hmmm… Secara umum penduduk Sukabumi sangat ramah. Setiap pergi kemanapun mereka selalu menyapa saya dengan ramah, “Hello, mau kemana? Silakan mampir, atau mau makan apa?”

Kalau untuk makanan lokal, saya sangat menyukai mie ayam, bakso, dan martabak, dan tentu saja nasi saya menyukainya. Sebenarnya kalau bakso, di Turki juga ada bakso, hanya saja kalau soal rasa, bakso di Sukabumi lebih lezat rasanya. Hal lainnya, kalau saya perhatikan, orang Sukabumi sangat menyukai makanan yang serba digoreng, saya pikir dalam jangka panjang itu tidak baik dan sangat berbahaya untuk kesehatan mereka.

Saya juga minum kopi empat sampai lima cangkir sehari.

Soal wanita Sukabumi ya, sepertinya mereka juga koki yang baik, saya mencoba selera berbeda dari tangan wanita yang berbeda. Mereka berhak mendapat lebih dari yang mereka jalani sekarang.

  1. Terakhir, pendapat kamu tentang Persib Bandung dan fans serta perbandingan dengan klub favoritmu, Fenerbahce S.K.

Di Turki, sepakbola sangat populer. Ada tiga tim besar di Turki, Galatasaray, Fenerbahce, dan Beşiktaş. Saya mendukung Fenerbahce. Satu alasan khusus untuk saya, pendiri Turki Mustafa Kemal Atatürk juga mendukung tim ini. Dia adalah idola saya.

Derbi lokal kami sangat tegang. Sangat mudah melihat setidaknya satu kartu merah dalam game. Juga penggemar berperilaku seperti orang gila. Sebelum dan sesudah pertandingan mereka saling bertarung. Tetapi Galatasaray sahabat kami (Fenerbahce).

Saya bertemu dan mengetahui Persib Bandung di sini. Warna mereka mengingatkan saya pada Chelsea FC, itulah mengapa saya begitu simpatik. Saya menonton Persib di TV, mereka bermain pada atmosfer begitu panas. Fans mereka mendukung sepertinya selalu siap untuk ‘mati’. Dalam hal sepak bola, Turki dan Indonesia saya kira memiliki kemiripan satu sama lain.

Bahadir: Antara Cita-cita dan Tempat Ideal untuk Hidup

Bahadir ÖZSÜT, singel yang bercita-cita menjadi guru di negara asalnya itu, tempat aling ideal adalah tempat dimana kita bisa bertemu dengan orang-rang baik dan ramah. “Saya suka Sukabumi dan Indonesia, banyak tempat indah di sini dan penduduknya baik dan ramah. Untuk hal ini ada kemiripan dengan di negara saya. Ada banyak tempat bagus untuk hidup di dunia, tetapi kalau penduduknya tidak baik dan ramah, buat apa?”

Selama di Sukabumi, Bahadir mengaku, sdah mengunjungi banyak tempat indah seperti Situ Gunung, sky bridge, Geopark CIletuh-Palabuhanratu, dan lainnya. Bahadir juga sering melakukan olah raga bersama mahasiswa Universitas Nusa Putra, seperti futsal, bola basket, dan lainnya. “Saya juga ingin mengunjungi Bali, Lombok, dan banyak tempat lainnya di Indonesia.”

Lebih jauh, Bahadir mengaku jika ia sangat menyukai komunikasi dengan siapapun. “Saya pikir saya seorang individu sosial. Saya harus selalu beradaptasi dengan lingkungan baru. Saya juga terbuka untuk membuat pengalaman dan selalu ingin bertanya. Motto hidup saya, tetap tenang dan tersenyum!”

Bahadır ÖZSÜT

  • TTL: Adana Town: Seyhan, 13 Juni 1993
  • Alamat: Yeşilyurt Mahallesi 70599 Sokak Mehmet Seyhan Apt. 1/9, 01170
  • E-Mail: [email protected]

PENGALAMAN KERJA

2015

  • Sales dan Pemasaran
  • Menyediakan Motivasi Penambahan
  • Kepuasan Kepuasan
  • Berikan Umpan Balik
  • Pemasaran Bisnis atau Sektor

2015

  • Bar, Clup Side Coast Hotel, Antalya (Turki)
  • Memberikan Standar Layanan
  • Menyediakan Kepuasan Pelanggan
  • Belajar dan Mengelola Kerja & Motivasi Tim

2016

l Manajer Proyek Ak Ajans Periklanan dan Organisasi Perusahaan Terbatas (2016), Gazipasa Quarter Mustafa Kemal Boulevard 33/2 Seyhan/Adana, Adana (Turki) https://adanaisi.com/

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2011 – Bölüm Diploma Administrasi Bisnis Cukurova University, Adana (Turki)

  • Finansial
  • Akunting
  • Pemasaran
  • Manajemen & Organisasi

2015 – Lanjutan Departemen Administrasi Bisnis (Master) Cukurova University, Adana (Turki)

  • Inggris Dokumen & Mengembangkan Keterampilan Bahasa Inggris
  • Keahlian: Perilaku Pemasaran & Konsumen

2016

  • Manajer Proyek Ak Ajans Periklanan dan Organisasi Perusahaan Terbatas (2016), Gazipasa Quarter Mustafa Kemal Boulevard 33/2 Seyhan / Adana, Adana (Turki) https://adanaisi.com/Entrepreneurial

2017

  • Erasmus + Pengalaman Universitas Opole, Opole (Polandia) Kursus yang saya terima dalam kerangka pengalaman Erasmus + yang mencakup 1 semester:
  • Gender Sosial & Masyarakat
  • Economics & Masyarakat
  • Pengantar Bahasa Inggris Bisnis
  • Lech (Pemula)

KETERAMPILAN

  • Mendengarkan Presentasi Lisan Bicara Saling Berbicara
  • Bahasa Inggris B2 B2 B2 B2 B2
  • Kursus Bahasa Inggris Asosiasi Turki-Amerika (B2), Level: A1 dan A2: Pengguna Dasar – B1 dan B2: Pengguna Menengah – C1 dan C2: Pengguna Tingkat Lanjut
  • Kerangka Acuan Umum Eropa
  • Organisasi / manajerial (Kepemimpinan & Kerja Tim, Fokus Solusi, Stabilitas Dingin, Kesadaran dan Pengambilan Risiko, Keterampilan yang berhubungan dengan bisnis
  • Fokus pada siswa: “Mengapa?” dan Menyelesaikan Solusi, Strategi & Implementasi Strategi Pemasaran (Teoritis))
  • Komputasi Komunikasi Membuat konten Keamanan Pemecahan masalah
  • Pengguna Independen Cukup Pengguna Pengguna Dasar Pengguna Independen Pengguna Independen
  • Keterampilan digital
  • Tabel Evaluasi Pribadi
  • Program -Microsoft Office

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *