Alat Hasil Riset LPPM UMMI Dihibahkan

SUKABUMI – Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menghibahkan dua alat Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) kepada masyarakat di Sukabumi.

Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), kali ini UMMI menghibahkan alat PPTTG ke dua desa di Kabupaten Sukabumi yaitu Desa Sirnarasa Kecamatan Cikakak dan Kampung Cijarian Girang Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit.

Bacaan Lainnya

Kepada Radar Sukabumi, Ketua LPPM UMMI Reni Mulyani menuturkan, pemberian PPTTG di dua desa ini merupakan wujud pengabdian UMMI kepada masyarakat, khususnya di desa-desa bimbingannya. Tentunya alat hibah yang diberikan itu berbeda, tergantung kebutuhan dari desa tersebut.

Seperti di Desa Sirnarasa Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (15/11), pihaknya menghibahkan alat penyaringan air bersih dengan sistem gravitasi.

Sedangkan di hari berikutnya, Jumat (16/11), UMMI melalui LPPM juga menghibahkan Alat Silase Terkompartemen (ASTER) untuk peternak domba di wilayah Kadudampit, Desa Cipertir, Kabupaten Sukabumi.

“Kami dari LPPM UMMI, tentunya tugas kita tidak hanya untuk meneliti saja, tetapi hasil penelitian itu kita terapkan di masyarakat dan alhamdulilah dua alat hasil penelitian kami dipercaya oleh Kemenristek Dikti untuk bisa dikerjasamakan dan dihibahkan kepada masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya alat penyaringan air bersih dengan sistem gravitasi, masyarakat di Desa Cikakak bisa mendapat air bersih langsung ke rumah mereka tanpa pompa. Sedangkan ASTER berfungsi untuk menyimpan pakan ternak rumput.

“Jadi kalau musim kemarau rumput disimpan di alat ini, maka meskipun di musim kemarau tetapi pakan ternak domba masih tetap segar,” beber Reni.

Menurutnya, implementasi kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan selama kurun waktu Oktober-November 2018 dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pelaksanaannya.

Kegiatan ini sebagai bentuk pelaksanaan chatur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Ke depan diharapkan semua dosen UMMI mampu meningkatkan kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat.

“Pengabdian masyarakat ini yang terpenting adalah sasarannya tepat di masyarakat, ke depan kegiatan ini harus lebih ditingkatkan kembali,” ujarnya.

Ditambahkan Reni, kegiatan pengabdian masyarakat itu benar-benar berdampak positif di masyarakat serta bisa menambah nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi para peternak domba di Desa Cipetir, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

“ASTER ini baru pertama kali ada di Sukabumi dan peternak domba di Sukabumi cukup banyak, tidak hanya di Desa Cipetir saja.

Kenapa tidak pakannya ini bisa juga jadi nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar untuk dijual ke peternak domba sekitar,” imbuhnya.

Apa yang dilakukan UMMI disambut baik oleh masyarakat di dua desa yakni Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak dan Kampung Cijarian Girang, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Dengan adanya alat hibah itu, mereka merasa terbantu.

Seperti dengan alat penyaring air bersih, masyrakat menerima aliran air bersih yang sudah tersaring dan tidak perlu menggunakan pompa air untuk bisa sampai ke rumah.

Begitu juga dengan Alat ASTER, peternak domba tidak perlu lagi kesulitan mencari rumput segar di musim kemarau.

Acara penyerahan alat hibah tersebut dihadiri Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati, Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Kemenristek Dikti Robbi Prayudha dan tentunya dosen tim pengabdi pada program pengabdian ini yang terdiri dari Hartono, Erik Candra Pertala dan Yanti Lestari.Sementara itu, Reni Marlinawati menyambut baik dengan adanya bantuan hibah kepada masyarakat.

“Terimakasih kepada UMMI yang sudah intens mendorong para dosen untuk terus melakukan riset dan pengabdiannya kepada masyarakat, sehingga dapat membantu pemerintah membangunan desa melalui alat hibah hasil penelitian para dosen,” tutur Reni.

Dikatakannya, sejatinya suatu perguruan tinggi adalah di riset dan pengabdian masyarakat.
“Sehebat apapun perguruan tinggi jika riset dan pengabdian masyarakatnya tidak maksimal, sesungguhnya tidak maksimal perguruan tinggi tersbut,” ulasnya.

Dirinya berjanji ke depan hasil program-program riset akan dimaksimalkan dan terus didorong anggarannya agar ditambah. Karena saat ini masyarakat perlu alat-alat yang inovatif dan canggih, seiring denga kebutuhan yang terus meningkat.

“Kebutuhan terus meningkat jika terus dikerjakan dengan manual, tidak akan pernah maksimal dan penghasilan ekonomi pun menjadi terganggu,” tutupnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *