JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memoratorium Program Studi (Prodi) yang dianggap sudah jenuh. Prodi tersebut ada di fakultas atau kampus-kampus keguruan.
Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, bukti jenuhnya suatu prodi antara lain lulusannya yang tidak terserap dengan baik di dunia kerja. Lulusan tersebut juga cenderung menganggur, maupun bekerja tidak sesuai dengan bidangnya.
“Ada, misalnya yang jenuh, ini kami tutup. Buktinya jenuh apa? Lulusannya tidak terserap oleh industri. Banyak itu. Contoh, program studi keguruan, yaitu tentang konseling. Saya moratorium dulu,” ujarnya saat ditemui di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat.
Selain prodi bimbangan konseling, bidang lainnya yang akan dikurangi yaitu ilmu sosial. Dia berharap, perguruan tinggi bisa mengedepankan ilmu eksakta.
“Sekarang universitas yang di bidang sosial, sosialnya akan saya moratorium, saya kurangi. Sekarang saya arahkan ke STEM (Science, Technology, Energy, Mathematics) ini yang menjadi penting. Ini kami dorong. Kalau ada universitas dengan STEM, saya akan izinkan,” terang dia.
Kemudian, sejumlah jurusan kekinian juga akan ditingkatkan, seperti prodi yang fokus terhadap industri kopi. Sebagaimana diketahui, kopi sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat saat ini.