Melihat Pontren Manbaul Umam, Benteng-Warudoyong Kota Sukabumi

Ia menambahkan santri yang ada di Pontren Manbaul Umam berjumlah sekitar 50 orang terdiri dari santri laki-laki dan perempuan. “Namun mereka tidak menginap atau pulang pergi dan kebanyakan anak-anak dan remaja di lingkungan sekitar,”terangnya. Untuk pembelajarannya, dimulai ba’da maghrib sampai pukul 20:00 WIB untuk santri anak-anak.

Dilanjut santri remaja mulai pukul 20:00 WIB sampai pukul 22:00 WIB. “Belajarnya setiap hari, namun khusus malam Jum’at ada santri yang juga datang dari penduduk di luar lingkungan sekitar, yakni santri dari Cibadak, Sukaraja, Cipanengah. Mereka mulai belajar pukul 20:00 sampai dini hari,”akunya.

Kemudian, keunikan lain, santri di sini ternyata selain penduduk setempat juga datang dari komunitas. Yakni, komunitas pengojek atau ojeker dan komunitas ODOJ. “Santri anak-anak belajar Al Qur’an dan Kitab Fiqh Safinah/kitab kuning dan Ta’limul Muta’alim atau adab mencari ilmu.

Sedangkan remajanya belajar kitab Fathul Mu’in dan Tafsir Jalalain,”katanya yang juga menambahkan ada juga belajar Kitab Jurumiyyah dan Yaqulu. Sedangkan untuk malam Ahad, kebanyakan santri laki-laki menginap di pesantren yang juga dari kalangan ODOJ.

Ust Irfan Aminulloh mempunyai harapan sesuai nama pesantren diharapkan dapat mencerdaskan santri dari sisi agama/akhlak karena tuntutan zaman saat ini bahwa pembinaan agama dan akhlak hal yang utama.

“Alhamdulillah dipercaya orang tua,”ucap syukurnya kepada Allah Subhana Wa Ta’ala. Ia juga berharap agar Pemerintah Kota Sukabumi saat ini memberikan bantuan untuk pembangunan Pontren Manbaul Umam terutama pada sisi tanah pesantren yang belum dibangun. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *