Jadi Bagian Pusat Perdagangan, Jasa, dan Pertokoan

RADARSUKABUMI.com – Potensi yang dapat dilihat di Kelurahan Nyomplong di antaranya menjadi pusat perdagangan, pertokoan, dan jasa. Hal ini karena salah satunya berdiri Pasar Lettu Bakri.

Laporan Rohmat Hidayat

Bacaan Lainnya

Kelurahan Nyomplong masuk dalam Kecamatan Warudoyong, selain Kelurahan Sukakarya, Dayeuh Luhur, Benteng, dan Warudoyong sendiri. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Lurah Nyomplong, Edi Sukarya bahwa Kelurahan Nyomplong memiliki jumlah penduduk sebanyak sekitar 7.787 jiwa dengan pembagian pemerintahannya sebanyak 9 RW dan 49 RT.

Jumlah penduduk di Kelurahan Nyomplong tersebut terdiri dari 5.152 penduduk muslim, 556 jiwa dari penduduk beragama katholik, 671 protestan, enam orang beragama Hindu, dan 708 jiwa beragama budha.

Kelurahan Nyomplong berbatasan sebelah utaranya dengan Kelurahan Gunung Parang yang masuk Kecamatan Warudoyong, selatannya dengan Kelurahan Warudoyong, sebelah baratnya satu kecamatan dengan Kelurahan Nyomplong, yakni Kelurahan Benteng dan Dayeuh Luhur, dan sebelah timurnya dengan Kelurahan Tipar yang masuk Kecamatan Citamiang.

Lurah menerangkan mengukur potensi di Kelurahan Nyomplong secara garis besar yang sudah terlihat adalah potensi perdagangan dan pertokoan. Tersebutlah Pasar Lettu Bakri di sana ada banyak barang dagangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Sukabumi dan sekitarnya termasuk warga Nyomplong.

Berbagai kebutuhan sehari-hari seperti sembako, sayur mayur, dan lain sebagainya dijual di Pasar Lettu Bakri yang jaraknya dekat dengan Rutan Kelas II Nyomplong atau Lapas Nyomplong. Pada pasar tersebut juga terdapat banyak pertokoan yang juga menjual barang dagangan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier, juga jasa.

 

(cr3/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *