“Satu unit perahu paling kecil membutuhkan biaya sekitar Rp5 juta rupiah, sedangkan maksimalnya hingga laik operasional kembali sebesar Rp 15 juta rupiah, ” katanya.
Sementara itu, Supendi salah satu nelayan lain menambahkan, untuk memperoleh biaya perbaikan sebesar itu, lajut dia, mayoritas nelayan sampai saat ini masih sangat terkendala dari permodalan.
“Untuk kondisi saat ini, boro-boro ada biaya untuk memperbaiki perahu sebesar itu. Guna memenuhi kebutuhan makan dan ongkos anak sekolah sehari-hari pun sudah sangat kesulitan,”tambahnya
Sebenarnya nelayan sudah berusaha mencari kucuran dana segar dari pihak perbankkan untuk memperbaiki perahu rusak, namun sayang sampai saat ini sama sekali belum ada uluran dari pihak mana pun.
“Otomatis sampai saat ini perahu rusak tidak bisa di perbaiki dan akibatnya mayitas nelayan menjadi menganggur, ” katanya.
Supendi berharap kedepan pemerintah dapat membantu nelayan kecil disini. Lebih-lebih usaha mencari ikan dilaut menjadi profesi sehari-hari nelayan setempat disini. “Dengan begitu diharapkan berangsur-angsur, nasib nelayan pun akan lebih membaik, ” harapnya.
