Rencana Dovi Gagal Total

MOTEGI– Selepas sesi warm up menjelang balapan MotoGP Jepang kemarin, Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Yoshishige Nomura mendatangi Marc Marquez secara khusus. Dia kemudian berkata kepada Marquez: ”Lakukan! (mengunci gelar juara dunia MotoGP 2018 di kandang Honda, Motegi)”. ”Pasti,” Marquez pun menjawab dengan mantab.

Meski hanya butuh finish di depan rival terbesarnya Andrea Dovizioso (Ducati), misi Marquez di Motegi tidak mudah. Dia harus memulai lomba dari posisi keenam. Sedangkan, Dovi dari pole position. Dengan modal posisi start terdepan itu Dovi sejatinya sudah menyiapkan strategi jitu.

Bacaan Lainnya

Dovi memilih kombinasi ban soft-medium. Sementara Marquez, yang memprediksi perjuangannya bakal membutuhkan usaha lebih keras hingga lap terakhir, memasang ban yang berkompon lebih keras, yakni medium-medium.

Pemilihan ban Dovi memberi sinyal bahwa dia bermaksud melarikan diri cepat-cepat dari kejaran Marquez sejak lap pertama. Mumpung posisi start rivalnya itu terbentang cukup jauh. Sayang, prediksi Dovi salah. Hanya butuh satu lap bagi Marquez untuk merangsek ke depan dan berada di posisi kedua tepat di belakangnya.

Sejak lap kedua dari 24 putaran yang dilombakan Dovi sudah menerima tekanan dari Marquez. Tidak ada kesempatan lagi untuk melarikan diri seperti rencananya semula. Nyaris sepanjang lomba Dovi berusaha keras menahan Marquez di belakang. Dan itu benar-benar menghabiskan ban depannya.

Pada lap 21 Marquez berhasil merebut posisi terdepan dengan menyalip Dovi di tikungan 9. Itu sekaligus menjadi bukti bahwa pilihan ban Marquez yang lebih keras memang tepat. Hingga pada lap ke-22 atau kurang dua lap lagi, petaka bagi Dovi terjadi.

Dia kehilangan cengkeraman ban depan yang sudah habis itu di tikungan 10. Dovi terjatuh dan motornya terseret keluar lintasan. Kelar sudah perlawanan Dovi. Padahal peluangnya untuk memenangi balapan dan menunda pesta Marquez di Jepang terbuka lebar saat itu.

Seperti dejavu. Insiden jatuhnya Dovi di balapan penentuan gelar juara dunia juga terjadi di GP Valencia tahun lalu. Saat itu Dovi juga terjatuh saat balapan menyisakan enam lap. Bedanya, ketika itu dia kehilangan cengkeraman pada ban karena terlalu lama bertarung dengan rekan satu timnya sendiri Jorge Lorenzo.

Kemarin begitu melihat tanda ”Dovi Out” dari pitbox Repsol Honda, Marquez langsung bungah. Dia bahkan sudah merayakan kemenangan di sepanjang lap terakhir.

Dengan kemenangan itu Marquez mengukir sejarah sebagai rider termuda sepanjang sejarah yang sukses merengkuh tujuh gelar juara dunia di semua kelas grand prix. Tepatnya di usia 25 tahun, 8 bulan, 4 hari. Pemilik nomor start 93 itu melampaui rekor Valentino Rossi yang mencapai torehan serupa di usia 26 tahun.

”Saya bahagia sekali. Sayang Dovi tidak ada di sini. Dia layak berdiri di podium, ” ujar Marquez yang mengenakan kaus #Level7 yang diibaratkan seperti telah menyelesaikan sebuah game di level ketujuh.

Lima gelar juara MotoGP juga menyamai rekor legenda Honda Mick Doohan. Keduanya sama-sama menyumbangkan lima gelar di kelas premium menggunakan motor pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut. Lebih hebat lagi, Doohan baru meraihnya pada usia 33 tahun.

Namun selebrasi kemenangan Marquez kemarin sempat diwarnai insiden yang kurang mengenakkan. Saking hebohnya, rider Cervera tersebut sampai mengalami dislokasi pada lengan kirinya. Itu terjadi saat dia sedang merayakan kemenangan bersama adiknya Alex Marquez dan pelatihnya Jose Martinez.

Tiba-tiba datang rider Aprilia Scott Redding ingin memberikan selamat. Redding menepuknya dari belakang dengan cukup keras. ” Scott menepukku dan saya memeluknya. Tapi saya merasa ada yang sakit di lenganku,ternyata dislokasi, ”ungkap Marquez. Dia langsung direbahkan di belakang motornya sementara adik dan Jose membenarkan kembali letak tulang lengannya. Setelah itu Marquez melanjutkan selebrasinya seperti tak terjadi apa-apa.

Melalui akun Instagram-nya Redding, yang sangat akrab dengan Marquez, meminta maaf atas insiden tersebut. ” (Saya) pembalap pertama yang membuat seorang juara dunia tujuh kali mengalami dislokasi, ” tulisnya berseloroh.

 

(cak)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *