70% Pasien Kanker Payudara Bisa Bertahan

JAKARTA – Kanker payudara masih bisa disembuhkan. Peluang penderita bertahan hidup lebih lama, bisa mencapai 98 persen. Asalkan, kanker payudaranya terdeteksi sejak dini. “Jika kanker payudara ditemukan dalam stadium awal kemungkinan untuk sembuh dan bisa mencapai harapan hidup lebih lama adalah sekitar 98 persen.

Saya contohnya, 21 tahun masih bertahan karena saya rutin berobat dan menjaga lifestyle ketika saya divonis kanker payudara stadium awal,” tutur Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar dalam Temu Penyintas Kanker Payudara di Jakarta, Sabtu (27/10).

Bacaan Lainnya

Di hadapan sekira 450 penyintas se Indonesia, Linda menyemangati para penderita kanker payudara untuk melewati masa-masa sulit sekaligus membangun kualitas hidup mereka.

Kepedulian dan dukungan masyarakat kepada para penyintas menjadi katalisator menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut. Linda mengungkapkan, sesuai data Globacan 2018, angka kejadian kanker payudara pada perempuan di Indonesia yang didiagnosis kanker adalah paling tinggi, sekira 42,1 persen.

“Angka kematian karena kanker payudara juga cukup tinggi di Indonesia. Ini terjadi karena pasien pada umumnya datang memeriksakan diri ke dokter hampir 70 persen sudah dalam stadium lanjut,” terang Linda.

Untuk itu para perempuan harus selalu melakukan deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (periksa payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis). Linda menjelaskan, pengobatan penyakit mematikan yang juga bisa menyerang anak muda dan laki-laki ini memang tidak murah.

Melalui pemeriksaan dini, bisa menekan biaya pengeluaran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) bila kanker payudara ditemukan dalam stadium awal.

“Saya kira motivasi yang perlu dibangun dari pasien penderita kanker payudara bahwa mereka tidak sendiri, harus optimistis, semuanya ini ujian dan banyak orang yang bisa melaluinya. Mereka harus ikhlas dan harus tetap melakukan pengobatan kedokteran sampai selesai,” tandasnya.

 

(esy/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *