Latih Timnas, Alumni Primavera Dikritik

RADARSUKABUMI.com – PSSI sudah resmi menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih kepala untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Bima tidak sendirian. Dia juga dibantu alumni Timnas Primavera seperti Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandi sebagai asisten dan pelatih kiper.

Selain itu, Dirtek PSSI juga diduduki Danurwindo, yang merupakan pelatih Timnas Primavera yang pernah melakukan pemusatan jangka panjang pada 1993 di Italia.Tanggapan kontra terkait penunjukkan Bima Sakti muncul dari mantan manajer Pelita Jaya tahun 2012, Lalu Mara Satriawangsa.

Bacaan Lainnya

Lalu memiliki pandangan lain terkait penunjukan pelatih Timnas Indonesia. Ada nepotisme dari yang disebut primavera connection. “Bagi saya, ukuran pelatih timnas lebih baik memiliki rekam jejak keberhasilan saat melatih klub maupun timnas,” katanya.

Saat ini Lalu Mara melihat sangat wajar Bima Sakti direkomendasikan Danurwindo untuk melatih timnas karena keduanya sama-sama pernah bersama di Timnas Primavera.

“Alangkah lebih baik menunjuk pelatih yang pernah membawa klub menjadi juara di Liga Indonesia. Bisa dibilang itu sebagai apresiasi dari PSSI. Itu sudah pernah dilakukan saat menunjuk Rahmad Darmawan dan Jacksen Tiago sebagai pelatih timnas,” jelasnya.

Usul yang disampaikan Lalu Mara diyakini bisa membuat pelatih klub berlomba membuat prestasi dalam kompetisi. “Bisa saja Simon McMenemy yang jadi pelatih kepala karena pernah membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 musim lalu. Kalau ingin menduetkan dengan pelatih lokal masih ada Widodo Cahyono Putro,” lanjut pria yang kini menjadi salah satu pembina Arema FC tersebut.

Lalu Mara melihat di Indonesia masih banyak nakhoda tim yang mumpuni untuk jadi pelatih Timnas Indonesia. Simon McMenemy juga punya rekam jejak yang jelas sebelum membawa juara Bhayangkara FC karena pelatih asal Skotlandia itu sempat jadi pelatih Timnas Filipina.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *