Mengintip Inovasi Mahasiswa Teknik Mesin Politeknik

Mahasiswa Politeknik Teknik Mesin tampak semringah. Ya, mereka memperlihatkan mobil Off Tubular 4X4 karya inovasinya. Mobil yang didesain untuk medan ekstrim ini sengaja dibuat oleh mahasiwa sebagai tugas akhir kuliahnya.

Laporan Lupi Pajar, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, spesifikasi mobil tubular 4×4 buatan mahasiwa Politeknik ini yakni, mesin Suzuki Jimny 83 1000 cc bensin, kemudi tipe recirculating ball, tilt steering, ranngka pipa low carbon steel diameter 1,5 inch, 11/4 dan 1 inch, transmisi dan transfer suzuki jimny, differential suzuki jimny modifikasi lock weld dan renfosh axle hous, rem depan dan belakang tipe tromol, pendingin electric fan, suspensi rigid suspension spring coil type (with ajdusting) dan 4-link, kelistrikan with engine cut, saklar toggle switch, lampu kepala led 72 watt dan ban serta pelk savero komodo R31.

Reski Muhammad, pembuat mobil tubular ini mengungkapkan, mobil tersebut dibuat bersama sepuluh mahasiwa lainnya yang memiliki keinginan sama untuk menciptakan sebuah karya yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari selama kuliahnya.

“Pembuatan mobil ini diawal niatan bersama untuk menyusun sebuah tugas akhir yang sesuai dengan jurusan yang diambil, diawali ide sejak sekitar semester dua, akhirnya selama enam bulan berhasil menciptakan mobil ini,” jelasnya, kemarin (16/10).

Mobil bertenaga 1000 cc ini menggunakan mesin Suzuki Jimny 1983. Sedangkan rangka dan lainnya dibuat secara khusus oleh dirinya dan tim. Sedangkan pembuatan mobil tersebut mengocek dana hingga Rp 50 juta.

“Pengerjaan mobil ini memang cukup lama, karena kami mengerjakannya hanya diwaktu luang saja, karena kami juga bekerja. Kebanyakan, proses pengerjaan dilakukan pada malam hari,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Sukabumi, Nonda Muldani mengatakan, mobil yang dikerjakan mahasiswa tersebut ke depanya bisa dikaryakan. Bahkan bisa saja dibuat massal.

“Ke depannya diproduksi massal, walaupun harus dengan penyempurnaan dan riset lebih lanjut. Seperti memakai Independent Front Suspension (IFS),” terangnya.

Oleh karena, mobil buatan mahasiwa itu akan terus disempurnakan. Termasuk oleh mahasiswa lainnya yang di bawah angkatan sekarang.

“Nanti karya #1 ini bisa terus dikembangkan oleh tingkat bawahnya. Sehingga bisa lebih sempurna. Walaupun sejauh ini sudah cukup baik, bahkan telah dites di sejumlah medan lintasan,” jelasnya,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *