Ajukan Empat Rekomendasi

BEKASI-–KOMUNITAS Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) memberikan 4 rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk menghadapi potensi meluapnya air sungai pada saat musim hujan. Luapan Kali Cileungsi-Cikeas berimbas di 2 wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor terkena banjir.

Ketua KP2C, Puarman mengatakan, 4 rekomendasi itu diajukan dikarenakan keprihatinan yang mendalam atas bencana banjir dan ancaman banjir yang selalu menghantui warga Jawa Barat.

“Makanya KP2C sebagai entitas pemberi peringatan dini, edukasi sungai dan pencegahan ancaman banjir mengeluarkan rekomendasi agar itu dapat segera dilaksanakan,” kata Puarman, Selasa (16/10/2018).

Puarman mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan ialah normalisasi sungai. Mengingat sungai semakin dangkal akibat meningginya sedimentasi di badan sungai “Normalisasi sungai terakhir dilakukan tahun 1973. Maka, normalisasi atau pengerukan lsungai sudah saatnya dilakukan,” kata Puarman.

Kedua ialah pembangunan tanggul permanen di sejumlah perumahan yang terdampak banjir. “Tanggul yang ada kan terindikasi rapuh. Perlu dilakukan pembangunan tanggul permanen. Sehingga tidak ada kejadian jebol tanggul yang berdampak aliran air meluap hinggs menyebabkan banjir,” ujarnya.

Kemudian yang ketiga, kata Puarman, pembangunan pintu air. Hal itu guna mengatur volume air yang datang dari hulu, sebuah pintu pengendali air perlu dibangun di antara perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Dan terakhir, kata Puarman, yakni pembangunan waduk di hulu Cileungsi.Pembangunan itu dilakukan mengingat melimpahnya air hujan dari hulu sungai menjadi sebab utama banjir di 26 perumahan kawasan hilir sungai.

“Jadi percuma kalau bangun tanggul kalau debit airnya besar akan pasti meluap bahkan bisa membuat tanggul jebol. Jadi waduk itu harus dibangun sebagai penampung air hujan, sekaligus bisa jadi lokasi wisata masyarakat,” tandasnya.

 

(kub/pojokbekasi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *