Dapat Kontrak Rp375 M Per Bulan

JAKARTA – Setelah melakukan serangkaian pertemuan bisnis yang difasilitasi KBRI Cairo, Holding PTPN III berhasil menjaring sejumlah potensi kontrak perdagangan. Nilai kontraknya pun lumayan fantastis yakni sekitar Rp 375 miliar per bulan hingga akhir 2018.

Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi mengaku gembira capaian yang diraih kunjungan delegasi Holding PTPN III selama di Mesir. Sebab, menurutnya, penetrasi pasar yang dilakukan BUMN ke Mesir dan Afrika masih terbilang minim.

Bacaan Lainnya

“Melihat potensi Mesir dari dekat, kami yakin volume ekspor komoditas yang dimiliki BUMN seperti Holding PTPN III ke Afrika akan meningkat tajam,” urai Dubes Helmy di Kairo, Kamis (11/10).

Helmy menjelaskan KBRI Cairo sudah banyak memfasilitasi pertemuan bisnis antara Indonesia dan Mesir. Terlebih, Presiden Joko Widodo memerintahkan semua duta besar untuk meningkatkan volume perdagangan ke luar negeri.

“Kami berharap peran dan kontribusi BUMN lebih aktif dalam melakukan ekspansi bisnis ke pasar Afrika. Dan KBRI Cairo sangat siap untuk memfasilitasi pertemuan dengan partner bisnis potensial,” kata Dubes Helmy.

Lebih lanjut, Direktur Utama Holding PTPN III, Dolly Parlagutan Pulungan menjelaskan nilai potensi transaksi tersebut didapat dari hasil penjajakan penjualan komoditas kelapa sawit. Tidak tanggung-tanggung, importir kelapa sawit Mesir United Oil langsung memesan 50 ribu metrik ton setiap bulannya. Dan finalisasi kontrak akan dibahas akhir Oktober ini di Jakarta.

“Perwakilan dari United Oil akan datang ke Jakarta untuk finalisasi sekalian membahas teknis pengiriman,” jelas Dolly.

Selama kunjungan kerja di Mesir, sejumlah pejabat KBRI Cairo ikut mendampingi antara lain Dubes Helmy Fauzi, Atase Perdagangan Burman Rahman dan Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Cairo Yubil Septian. Sebelum mengakhiri kegiatan, KBRI Cairo dan Holding PTPN III menggelar ‘Indonesia-Egypt Business Forum’ pada 9 Oktober 2018 malam.

Menurut Dolly, fluktuasi harga kelapa sawit yang dijual mengikuti pasar. Saat ini, diperkirakan harga kelapa sawit berkisar USD 500 per metrik ton. Dengan demikian, nilai total potensi perdagangan kelapa sawit dapat mencapai sekitar USD 25 juta perbulan (sekitar Rp375 miliar).

”Kami senang permintaan dari Pasar Mesir cukup tinggi. Sementara ini kami hanya dapat mengalokasikan 50 ribu metrik ton saja perbulan karena ada permintaan lain dari Arab Saudi,” jelas Dolly.

Dia menambahkan, volume pengiriman kelapa sawit milik Holding PTPN III ke Negeri 1000 Menara ini akan meningkat pada awal tahun 2019. Per Januari 2019, importir kelapa sawit lainnya, Arma Group, juga memesan 15 ribu metrik ton.

Akibatnya, total penjualan kelapa sawit ke Mesir pada tahun 2019 dapat mencapai 65 ribu metrik ton senilai sekitar USD 32,5 juta (sekitar RP 487,5 miliar). Angka ini belum ditambah dengan rencana penjualan 15 ribu metrik ton minyak goreng ke Mesir senilai kurang lebih USD 9 juta (sekitar Rp135 miliar).

“Dari muhibah kerja ke Mesir, nilai perdagangan kelapa sawit dan minyak goreng ke Mesir sudah mencapai Rp 600 miliar. Dan itu belum ditambah dengan rencana ekspor kopi, bioethanol, karet dan teh,” kata Dolly.

Pihaknya optimistis rencana ekspansi penjualan komoditas ke Pasar Afrika dapat berjalan baik. Apalagi, Mesir dapat dijadikan hub untuk memasarkan produk ke Afrika.

“Kami berterima kasih dengan fasilitasi KBRI Cairo, terutama dukungan penuh Dubes Helmy yang telah membantu meyakinkan pengusaha Mesir berbisnis langsung dengan Holding PTPN III,” tandas Dolly.

 

(uji/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *