Waspada, Penyebaran Kaki Gajah di Sukabumi

SUKABUMI— Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati mengungkapkan masih mewaspadai penyebaran penyakit kaki gajah atau filariasis si Kota Sukabumi. Sejak 2002 hingga 2017 lalu tercatat ada sepuluh kasus penyakit kaki gajah di Sukabumi.

“Dari 2002 hingga sekarang tercatat ada sepuluh kasus penyakit kaki gajah,” ujar Lulis kepada wartawan, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Terakhir temuan kasus kaki gajah dilaporkan pada 2017 lalu. Sementara pada 2018 ini belum ditemukan adanya kasus baru. Hal ini menunjukkan Sukabumi sebenarnya bukan termasuk daerah endemis kaki gajah seperti daerah lainnya di Indonesia.

Meskipun demikian kata Lulis Kota Sukabumi harus tetap waspada penyebaran penyakit filariasis. Hal ini disebabkan penyebaran penyakit tersebut melalui media nyamuk. Di mana penyebarannya dilakukan oleh semua jenis nyamuk.

Dinkes dalam waktu dekat ini akan melakukan survei darah jari (SDJ). Kegiatan serupa juga pernah dilakukan pada 2017 lalu. Pada waktu itu ada ratusan warga di Kecamatan Cikole yang mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu dinkes juga memberikan obat kecacingan hal itu sama sama program pencegahan.

Lulis menerangkan, terhadap sepuluh orang yang menderita kaki gajah semuanya sudah lepas dari pengobatan. Kondisi kesehatan mereka tetap dilakukan pemantauan terutama agar mereka membersihkan luka terutama bengkaknya.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *