Dobrak Kekuatan Lama

LONDON – Kesuksesan Luka Modric menyabet gelar The Best FIFA Men’s Player 2018 seharusnya bisa menjadi inspirasi Harry Kane. Modric mengungguli Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah, dan juga Lionel Messi untuk gelar individu pesepak bola paling prestisius sejagad itu. Apalagi penobatan Modric sebagai yang terbaik terjadi di kota yang jadi markas klub Kane saat ini.

Pertemuan Tottenham Hotspur versus Barcelona dalam matchday kedua Liga Champions grup B dini hari nanti (4/10) di Stadion Wembley menjadi momentum pas buat Kane membuktikan satu hal. Kalau penyerang 25 tahun itu juga bisa ‘menggulingkan’ status Messi sebagai salah satu pemain terbaik saat ini (siaran langsung RCTI pukul 02.00 WIB).

Bacaan Lainnya

Kane pertama mencuri panggung sepak bola Inggris dan Eropa ketika tampil sebagai peraih Golden Boot Premier League musim 2015-2016 dengan 25 gol. Kane yang musim itu berusia 23 tahun unggul satu gol lebih banyak daripada Sergio Aguero (Manchester City) maupun Jamie Vardy (Leicester City) yang ada di posisi kedua.

Setelah musim tersebut, capaian gol pemain berjuluk Hurrikane terus menanjak. Pada 2016-2017 menjadi 35 gol dan semusim berselang, 2017-2018, menjadi 41 gol.

Kane dalam jumpa pers sebelum pertandingan kemarin (2/10) mengatakan pertemuan perdananya dengan Messi di Liga Champions ini sangat menantang. Pemain manapun di belahan dunia ini pasti ingin berhadapan langsung dengan salah satu pesepak bola yang dianggap terbaik pada generasinya.

“Pertemuan ini merupakan satu ujian besar buat kami. Messi adalah pemain yang fantastik dan kami ingin menghentikan rekor apik Messi di Inggris,” kata Kane seperti dikutip Football London kemarin.

Dalam satu dekade terakhir, Messi membuat 20 gol ke gawang klub Inggris di ajang Liga Champions. Klub tetangga Spurs, Arsenal menjadi lumbung gol bagi pemain berjuluk La Pulga itu. Dalam enam pertemuan, gawang The Gunners jebol sembilan gol oleh Messi.

Keajegan produktivitas Messi merupakan salah satu hal yang ingin ditiru Kane. Menurut pemain kelahiran Walthamstow Inggris itu perlombaan gol Messi dengan Cristiano Ronaldo membuat penyerang lain termotivasu meniru capaian keduanya.

“Mereka berdua menetapkan standar tinggi untuk produktivitas seorang penyerang, yakni 50 hingga 60 gol per musim. Dan saya ingin mencapai angka itu,” tutur Kane.

Musim ini, Kane sudah menciptakan lima gol bagi Spurs. Kelimanya di kancah Premier League. Sedangkan Messi menghasilkan sembilan gol, lima di La Liga serta tiga di Liga Champions.

Versi Whoscored kemarin sejauh ini Kane membuat shots per game 1,45 kali lalu dribbles per game 1,3 kali dan 0,65 kali keypasses per game di Liga Champions dan Premier Leeague. Untuk zonasi gol Kane sejauh ini, kelimanya terjadi di area kotak penalti.

Sedangkan Messi membuat shots per game 5,2 kali, dribbles per game 2,45 kali, dan keypasses per game 3,35 kali. Kemudian untuk zonasi gol Messi, enam di kotak penalti dan dua di luar kotak penalti.

Nah, Kane dan Spurs memiliki modal untuk menggulung Barca di Stadion Wembley dini hari nanti. Musim lalu di tempat yang sama, Spurs menghajar tim 12 kali kampiun Liga Champions Real Madrid dengan skor 3-1.

“Barca mungkin bermain lebih bagus ketimbang yang ditunjukkan Real musim lalu. Kami bisa memenangi pertandingan lawan Real saat stadion dipenuhi pendukung kami dan kami berjuang melakukan hal serupa kali ini,” ucap Kane.

Kemungkinan Kane mencetak gol perdananya di ajang Liga Champions musim ini ketika lawan Barca cukup terbuka. Lini belakang Barca sedang rapuh. Selain Samuel Umtiti yang absen karena hukuman kartu merah yang digantikan Clement Lenglet, dalam sembilan pertandingan Barca jebol sembilan gol. Padahal musim lalu, dalam sembilan awal laganya Barca cuma jebol tujuh gol.

“Saya tak terlalu senang dengan tim yang kami hadapi bertahan dengan berlebihan. Seharusnya tak masalah apa yang bek mereka lakukan atau tidak saat melawan kami,” ujar top skor Piala Dunia 2018 itu.

Sementara itu, eks penyerang Barca juga Spurs Gary Lineker kepada Barca TV kemarin mengatakan Messi adalah pemain yang akan sulit ditaklukkan. Meski banyak pelatih tahu jika buat mengalahkan Barca harus mereduksi ruang pergerakan Messi, pada kenyataanya taktik itu tak selalu sukses.

“Messi bukanlah manusia kebanyakan. Dia bisa melihat situasi yang memungkinkan terjadinya gol di saat pemain lainnya merasa buntu,” puji Lineker kemarin.

 

(dra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *