SUKABUMI – Menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019, Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) kembali melaksanakan acara tahunan Sidang Terbuka Senat Akademik UMMI.
Kegiatan yang diselenggarakan selama sepekan (17-22/9) itu dipusatkan di kampusnya yang berlokasi di Jalan R Syamsudin SH, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Rektor UMMI Sakti Alamsyah mengatakan, tahun ini ada peningkatan jumlah peserta baru dibanding tahun sebelumnya. Di 2018, UMMI menerima mahasiswa baru sebanyak 1.059 mahasiswa, sedangkan tahun sebelumnya yang masuk hanya 887 mahasiswa.
“Alhamdulillah, peningkatannya cukup besar dibandingkan tahun kemarin, dari yang mendaftar 1.287 orang yang lolos seleksi hanya 1.059, karena kita ada tes seleksi terlebih dahulu,”ucap Sakti kepada Radar Sukabumi, Selasa (18/9).
Ia menilai, dengan membludaknya jumlah mahasiswa baru menandakan bahwa masih banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di UMMI.
Sementara itu, selama satu pekan, mahasiswa baru dilibatkan dalam berbagai kegiatan positif yang terbebas dari perpeloncoan. Salah satunya dengan melibatkan Walikota Sukabumi, Bupati Sukabumi dan Kapolres Sukabumi Kota sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut.
“Kita isi dengan meteri juga pengenalan lingkungan kampus atau Masa Ta’aruf dan Keakraban (Mastaka), tujuannya untuk memperkenalkan sekaligus mempersiapkan mahasiswa dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang mandiri,”ujarnya.
Sakti yang saat itu menjadi pemateri pertama, memberikan motivasi kepada mahasiswa baru.
“Setelah lulus kuliah nanti, mereka harus menjadi orang sukses,”tuturnya.
Untuk menjadi sukses, bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya aktif berorganisasi.
“Kuliah tidak harus mengejar IPK tinggi, tetapi juga mengejar kesuksesan. IPK tinggi tidak menjamin bisa sukses kedepannya,”tegasnya.
Untuk itu, dirinya ingin mahasiswa baru bisa ikut aktif dalam organisasi di kampus, lantaran dengan aktif di organisasi mereka bisa melatih leadership dan kemampuan berkomunikasi.
“Sesuai dengan tujuan visi dan misi UMMI yaitu memiliki keunggulan di bidang keilmuan dan keislaman, mahasiswa tidak hanya memiliki ilmu tetapi harus dilandasi keimanan, ilmu bermanfaat bagi bangsa dan negara,”imbuhnya.
(wdy)
