Ke Hejaz Railway Museum, Saksi Sejarah Kereta Api Pertama di Madinah

Museum tersebut masuk wilayah Distrik Al Anbariya. Pada masa lalu kawasan itu merupakan stasiun kereta api aktif. Sisa-sisa rel kereta masih tampak di area museum terbuka itu. Beberapa referensi menyebutkan, jaringan rel kereta api itu dibangun pada 1900 dan selesai pada 1908. Kedatangan perdana kereta di Madinah pada 1 September 1908.

Rel tersebut pernah menghubungkan kawasan Damaskus (Syria) dengan Madinah (Saudi). Jaraknya sekitar 1.320 kilometer. Pada masa itu kereta api tersebut menjadi satu-satunya alat transportasi umum yang dimanfaatkan jamaah haji dari Syria, Jordania, Pakistan, Iraq, dan Turki.

Bacaan Lainnya

Sebelum kereta api itu beroperasi, perjalanan menuju Saudi butuh waktu sekitar 40 hari menggunakan unta. Melintasi gunung dan gurun pasir. Setelah kereta api beroperasi, perjalanan makin singkat. Hanya lima hari.

Sempat muncul rencana untuk memperpanjang jaringan rel hingga menjangkau Makkah. Namun, Perang Dunia I membatalkan rencana prestisius tersebut. Beberapa stasiun dan jaringan rel hancur akibat perang. Kereta api itu akhirnya benar-benar berhenti beroperasi pada 1921.

Pada 1983 pengelolaan Hejaz Railway Station diserahkan kepada lembaga bernama Antiquities and Museum Agency. Lalu, pada 1998, Gubernur Madinah Prince Abdul Majeed bin Abdulaziz meresmikan dimulainya proyek restorasi stasiun tersebut.

Proyek itu dikendalikan Saudi Commission for Tourism and Antiquities (SCTA). Saat itulah stasiun tersebut diubah menjadi museum. Kini museum kereta api itu menjadi satu dengan kantor Al Madina Al Munawara Antiquities. Jawa Pos juga mengunjungi kantor dua lantai tersebut. Kantor itu juga memamerkan foto-foto Madinah masa lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *