Pertambangan Batu Kapur Diprotes Warga

JAMPANGTENGAH– Setelah beroperasi bulan juli tahun ini, pertambangan batu kapur yang berada di Kedusunan Panyindangan, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah mulai medapatkan penolakan dari sejumlah warga sekitar.

Salah satunya, Saepulloh (50) warga Kampung Cuburial, Rt (27/6) Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah yang menolak adanya pertambangan yang dilakukan oleh CV Artha Gama Mineral Lindo. Alasanya, didekat area pertambangan banyak rumah warga yang terdampak.

Bacaan Lainnya

Bahkan dirinya juga mengakui bahwa belum pernah menandatangani soal izin lingkungan untuk aktivitas perusahaan. Warga sangat terganggu dengan aktivitas tambang ini. Apalagi, lokasi perusahaan sangat berdekatan dengan bangunan sekolah.

Berita Terkait : Tambang Kapur CV AGML Diprotes, Dinilai Mengganggu

“Jelas hal ini dapat mengganggu saat siswa melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain mengeluarkan suara bising dan getaran, aktivitas tambang ini juga kerap mengeluarkan polusi udara. Apalagi, kalau musim kemarau seperti saat ini, debu dari kawasan karts pertambangan selalu bertaburan ke pemukiman penduduk,” pungkasnya.

Sementara itu, setelah mendapatkan protes dari sejumlah warga. pemerintah Desa Padabeubghar berencana akan melakukan mediasi untuk mempertemukan sejumlah tokoh masyarakat dengan pihak perusahaan. Hal ini, dilakukan untuk menemukan solusi terkait aktivitas pertambangan bahan batu kapur yang diprotes warga tersebut.

“Saat ini, kami sudah melakukan koordinasi baik dengan warga maupun dengan pihak perusahaan. Nanti, jika sudah terhubung dengan kedua belah pihak, akan kami fasilitasi untuk melakukan mediasi terkait persolan tambang batu kapur ini,” jelas Sekertaris Desa Padabeunghar, Edwarnus BNB kepada radarsukabumi, kemarin (11/9).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *