Turki dan Teman yang Berseberangan

Bentrokan terjadi. Hampir 300 orang tewas. Ribuan luka-luka. Heroik sekali. Rakyat mengalahkan tank. Jalan-jalan padat manusia. Media sosial mengalahkan persenjataan berat. Kudeta gagal. Penangkapan pun dilakukan. Kepada yang terlibat kudeta. Kepada pendukungnya. Termasuk pastor itu. Dan Kyai Gulen.

Erdogan memberlakukan keadaan darurat. Media diberangkus. Oposisi dilibas. Erdogan berjanji: akan mengembalikan demokrasi. Hanya saja ia ingin melakukan perubahan mendasar. Tidak mau lagi sistem parlementer. Ia ingin pindah ke sistem presidensial. Yang lebih stabil.

Bacaan Lainnya

Maka usulan perubahan pun dirumuskan. Perubahan konstitusi. Untuk disetujui atau ditolak. Dalam sebuah referendum nasional. Yang dijadwalkan tahun 2017. Usulan perubahan itu meliputi:

1. Dari parlementer ke presidensial.
2. Presiden lebih memiliki kekuasaan.
3. Presiden mengangkat hakim agung dan jaksa agung.
4. Anggota DPR dari 550 menjadi 600.

Dalam kartu suara hanya ada dua pilihan: evet atau hayir. Setuju atau menolak. Itulah referendum. Rakyat diminta mencatatkan diri ke KPU. Ikut referendum. Yang mendaftar 58 juta orang. Dari total penduduk 80 juta. Hampir 100 persen penduduk dewasa ikut.
Hasilnya:

51 persen evet.
49 persen hayir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *