Turki dan Teman yang Berseberangan

Semua kudeta itu ingin: Erdogan jatuh. Kalah. Mundur. Itulah kesimpulan Erdogan. Orang kuat Turki zaman ini. Kudeta militer itu ia gagalkan. Kudeta hukum itu ia kalahkan. Kudeta ekonomi kali ini ia lawan.

Masih belum tahu apakah Erdogan akan berhasil. Kali ini. Setidaknya Erdogan belum bisa menangkap Gulen. Erdogan dan Gulen itu sebenarnya satu kubu. Satu ideologi. Satu perjuangan. Sama-sama menentang sekulerisme. Sama-sama ingin Islam menjadi way of life.

Bacaan Lainnya

Dalam kehidupan sehari-hari. Sama-sama anti komunis pula. Pernah saling kerjasama. Lalu berbeda jalan. Berseberangan. Bermusuhan. Di dunia komunis pun ada yang mirip Erdogan-Gulen ini. Sama-sama ideolog. Sama-sama seperjuangan. Sama-sama mendirikan partai komunis. Tapi kemudian berbeda jalan: Leon Trosky dan Joseph Stalin.

Saling berjauhan. Saling jatuh-menjatuhkan. Tapi ini di Turki. Saat kudeta itu terjadi Kyai Gulen tidak lagi di Turki. Ia tinggal di pengasingan. Sejak 1999. Di Amerika. Di negara bagian Pennsylvania. Sejak sebelum Erdogan jadi perdana menteri.

Di Amerika Kyai Gulen tinggal di satu padepokan luas. Di pintu gerbangnya tertulis: Chesnut Camp. Di Amerika kata chesnut sering diberikan kepada kuda. Kuda pilihan. Yang berwarna chesnut. Kacang chesnut. Ada 30 orang yang tinggal di padepokan itu. Mereka adalah para Gulenis.

Kyai Gulen sendiri tinggal di satu kamar sempit. Tidak ada tempat tidur. Kasurnya ditaruh di lantai. Di dekat sajadah. Yang selalu terhampar. Untuk salat. Chesnut Camp ini memiliki aula. Bisa untuk salat berjamaah. Bisa juga untuk tempat ceramah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *